1.
Pengertian Manajeman Risiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan
dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk : Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat
diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari
risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu.untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat
diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari
risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu. Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan :
a. Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat
menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan
resiko keuangan.
b. Adanya harapan yang besar dari investor
pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu
mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang dihadapi secara aktif.
2.
Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah
untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga
dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas harga
yang dihadapi ini disebut dengan resiko pasar.
Meskipun volatilitas harga atau tingkat,
akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya:
a. Risiko likuiditas, timbul karena tidak semua
produk manajemen dapat diperdagangkan secara bebas,
b. Diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko
bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap,
c. Risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa
pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
d. Risiko regulasi, adalah risiko yang timbul
karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk
tujuan tertentu,
e. Risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi
lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan,
dan
f. Risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu
transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang
hendak dilindung nilai.
3.
Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?
Mengendalikan resiko keuangan dapat
meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukai manajer keuangan yang
mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar. Stabilitas aliran kas bisa
meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba
mengurangi resiko gagal bayar & kebangkrutan. Manajemen eksposur yang aktif
membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan
manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan
berkonsentrasi pada produksi & pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur),
karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
4.
Peranan Akuntansi
Akuntan manajemen membantu dalam
mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait
dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi
perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan
mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.
1. Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk
mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat
disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas
hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan
pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu
nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama
yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs
valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi
ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko
pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan
2. Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan
dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang
berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur
manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya
kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan
pasar.
3. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs
Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah
satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan
multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
a. Antisipasi pergerakan kurs,
b. Pengukuran risiko kurs valuta asing yang
dihadapi perusahaan,
c. Perancangan strategi perlindungan yang memadai,
dan
d. Pembuatan pengendalian manajemen risiko
internal.
5.
Peramalan atas Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan
dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata
uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor
berikut ini :
a. Perbedaan Inflasi (inflation differential).
Kebijakan moneter (monetery policy)
b. Neraca Perdagangan (balance of trade)
c. Neraca pembayaran (balance of payment)
d. Cadangan moneter dan kapasitas utang luar
negeri (international monetary reserve and debt capacity)
e. Anggaran nasional (national budget)
f. Kurs forward (forward exchange quotations)
g. Kurs tidak resmi (unofficial rates)
h. Perilaku mata uang terkait (behavior of
related currencies)
i. Perbedaan suku bunga (interest rate
differentials)
j. Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity
option prices)
6.
Mendefinisikan dan Menghitung Resiko Translasi
dan Menghitung Resiko Transaksi.
Potensi terhadap risiko valuta asing
timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba,
dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap
potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi
risiko, yaitu translasi dan transaksi.
a. Potensi Resiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh
perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva
dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena
jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen
mata uang domestic untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan
eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba
yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi
resiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam
mata uang induk perusahaan berubah.
b. Potensi Risiko Transaksi
Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan
keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian
transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan
dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak
langsung terhadap arus kas.
Kontrol pusat terhadap keseluruhan potensi
risiko mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana,
masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi
risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus.
Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara,
perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara
terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.
7.
Mengetahui Strategi Perlindungan Nilai Tukar
Dan Perlakuan Akuntansi Yang Diperlukan
A.
Strategi Perlindungan
-
Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi
perusahaan dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan
kewajiban perusahaan yang terpapar.
-
Lindung Nilai Operasional
Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada
variabel – variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang
asing.
-
Lindung Nilai Struktural
Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat
manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi
perusahaan.
-
Lindung Nilai Kontraktural
Lindung nilai kontraktural ini memberikan
fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi
risiko valuta asing yang dihadapi.
B.
Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai
Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang
memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak
mengalihkan resiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup
antara lain Contract Forward, future, SWAP, dan Opsi mata uang.
-
Contract Forward Valas
Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau
menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang
domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang.
- Future
Keuangan
Merupakan komitmen untuk membeli atau
menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan
dengan harga yang ditentukan.
- Opsi
Mata Uang
Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call)
atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan
harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang
telah ditentukan.
-
SWAP Mata Uang
Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan
atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan
sebelumnya.
SUMBER :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek.
International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat