Total Tayangan Halaman

Selasa, 04 Desember 2012

BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara negara yang satu dengan negara yang lain.

1. Hakikat Bisnis Internasional
Transaksi bisnis yang dilakukan antar negara ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Transaksi bisnis ini ada yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain/individu di negara lain yang disebut dengan Pemasaran Internasional (International Marketing). Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu : 
1.a. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional, yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki “Surplus Neraca Perdagangan” atau “Devisit Neraca Perdagangannya”. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya, apabila negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan negara lain tersebut. Dengan demikian maka negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.
Manfaat Perdagangan Internasional
1. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
2. Menjalin persahabatan
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan
4. Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
5. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara.
Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
Perdagangan internasional membawa pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia. Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif, ada pula yang negatif. Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan dari pedagangan internasional.
1. Dampak Positif Perdagangan Internasional
a.Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara
Terjalinnya hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
b. Meningkatkan produktivitas usaha
Dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang-barang.
c. Mengurangi pengangguran
Perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang.
d. Menambah pendapatan devisa bagi negara
Dalam kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak.
2. Dampak Negatif Perdagangan Internasional
a. Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor
Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri, pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor.
b. Masyarakat menjadi konsumtif
Banyaknya barang-barang impor yang masuk ke dalam negeri menyebabkan semakin banyak barang yang ada di pasar baik dari jumlah, jenis, dan bentuknya. Akibatnya akan mendorong seseorang untuk lebih konsumtif, karena semakin banyak barang-barang pilihan yang dapat dikonsumsi.
c. Mematikan usaha-usaha kecil
Perdagangan internasional, dapat menimbulkan persaingan industri dengan negara-negara lain. Industri yang tidak mampu bersaing tentu akan mengalami kerugian, sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan pengangguran.
1.b. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Bussines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif  bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
- Licencing
- Franchising
- Management Contracting
- Marketing in Home Country by Host Country
- Joint Venturing
- Multinational Coporation (MNC)

 Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu negara atau home country harus membayar sedangkan pengirim atau host country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif daripada perdagangan internasional.

2. Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
Alasan negara melakukan perdagangan internasional.
a.   Masalah Mobilitas Faktor Produksi
Faktor produksi terdiri dari tanah (land), tenaga kerja (labour), barang modal (capital) dan manajerial atau keterampilan (skill).
b.   Monilitas Mengandung Arti suatu Pergerakan
Yang dimaksud disini adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara ke negara lain. Namun, pada kenyataannya tidak semua faktor produksi dapat mobil secara internasional. Menurut Adam Smith, labour merupakan faktor produksi yang paling mobil. Masalah perbedaan sistem moneter. Setiap negara memiliki mata uang sendiri. Adanya perbedaan mata uang dari setiap negara, perbedaan kebijakan ekonomi moneter, pada gilirannya mempengaruhi sistem lalu lintas pembayaran internasional dan sistem lalu lintas modal.
c.   Masalah Batas-Batas Negara yang Berdaulat
Adanya batas-batas dari suatu negara dengan negara yang lain yang berdaulat menyebabkan perbedaan politik dalam perdagangan misalnya perlindungan tarif terhadap produk hasil industri didalam negeri, larangan impor, quota dan blok perdagangan. Adanya kedaulatan mengakibatkan bea masuk (impor duty) dari suatu negara tidak sama dengan bea impor dari negara lain.
d.   Masalah Transport Cost
Ongkos angkut dari pabrik ke pasar/ke pelabuhan meninggikan harga asal pabrik. Ongkos pengangkutan barang ekspor harus dimasukkan dalam perhitungan biaya agar harga yang diperoleh untuk komoditi ekspor tersebut tepat.
2.a. Konsep Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith, setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak. Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain:
•    Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja.
•    Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.
•    Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.
•    Biaya transpor ditiadakan.
2.b. Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
2.c. Potensi Pasar Internasional
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor, yaitu struktur penduduk, daya beli, serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional, potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut, hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.

3. Tahap-Tahap dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri

EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.
PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu, misalnya makanan, restoran, supermarket, dan fitness centre.

4. Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional, yaitu :
4.a. Batasan Perdagangan dan tarif bea masuk
Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar negeri, maka akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan harga barang dalam.
4.b. Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya/Cultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis internasional, hal ini dikarenakan bahasa merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar.
4.c. Hambatan Politik, Hukum, dan Perundang-Undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim, Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis. Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi. Lebih dan itu Undang-Undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
4.d. Hambatan Operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional, yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain.

5. Perusahaan Multinasional (PMN)
Adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara dan perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik/kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengoordinasi manajemen global. Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Jenis-Jenis Perusahaan Multinasional
Banyak contoh perusahaan multinasional, misalnya Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dari Jerman, Basf dari Jerman, Ciba dari Switzerland, dan sebagainya.

http://p4hrul.wordpress.com/2010/12/15/bisnis-internasional/
http://gabyclarasintapw.blogspot.com/2011/12/bisnis-internasional_13.html
http://wahyudanu93.blogspot.com/2012/01/bab-14-bisnis-internasional.html

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

1. Benturan dengan Kepentingan Masyarakat
Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Benturan ini terjadi kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi.

Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:
a. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat.
b. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.

2. Dorongan Tanggung Jawab Sosial
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut:
a. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter.
Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
- Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaikny semangat dan produktivitas kerja.
- Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen Partisipatif
- Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
- Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
- Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
b. Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak di pengaruhi oleh proses produksi.
c. Penghematan Energi
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahw sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
d. Partisipasi pembangunan bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
e. Gerakan Konsumerisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek.

Tujuan dari gerakan konsumerisasi:
- Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
- Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
- Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.
- Pelayanan penjualan yang lebih baik.
- Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.

3. ETIKA BISNIS
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
 
3.a. Hubungan Antara Bisnis Langganan Dengan Konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :
•    Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk.
•    Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya sehingga diperlukan penjelasan serta kandungan yang terdapat didalam produk tersebut.
•    Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama.
•    pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan
 
3.b. Hubungan Dengan Karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan , latihan, promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian. Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.
 
3.c. Hubungan Antar Bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir, maupun distributornya.
 
3.d. Hubungan Dengan Investornya
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.
 
3.e. Hubungan Dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan Laporan Keuangan. Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep Stakeholder yang berlawanan dengan konsep Stockholder.

4. BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat. Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :
 
4.a. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana telah diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
 
4.b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
 
4.c. Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.
 
4.d. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
 
4.e. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.


http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-13-tanggung-jawab-sosial-suatu.html
http://freshmilk-supersusu.blogspot.com/2012/04/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html
http://camilla-zahra.blogspot.com/2012/01/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html

TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN

Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah teknik untuk mengetahui keadaan sehat/tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang.

A. Keuangan Perusahaan
1.a. Pengertian Perusahaan Keuangan  
Perusahaan keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus/berlebih kepada mereka yang kekurangan dana.
2.a. Jenis-Jenis Perusahaan Keuangan 
Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan, yaitu:
•    Bank Komersial (Commercial Banks): lembaga simpanan yang memiliki aset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain, yaitu tabungan (deposits).
•    Thrifts: lembaga simpanan dalam bentuk tabungan/pinjaman, savings banks, dan credit unions.
•    Perusahaan Asuransi: lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders)  dari even/kejadian yang buruk.
•    Perusahaan sekuritas dan bank investasi: lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
•    Perusahaan Pembiayaan (Finance companies) : Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.
•    Reksa Dana (Mutual Funds): lembaga keuangan  yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka.

B. Estimasi Penjualan 
Estimasi penjualan merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila  disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

C. Estimasi produksi 
Estimasi produksi adalah penentuan yang akurat untuk menentukan strategi pemasaran yang lebih efisien bahwa salah satu dari mereka menggunakan alat estimasi produksi (AEP). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas tertinggi AEP. AEP test yang dilakukan terhadap efektivitas dua model pengukur modifikasi AEP 40cm×40cm dan 50cm×50cm dengan dua cara mengukur, yang pertama adalah di empat titik pengukuran (4 kuadran kanopi tanaman) dan yang kedua adalah dalam 6 poin pengukuran (6 kuadran kanopi tanaman). Sample sebanyak 30 pohon jeruk produktif, dihitung kepadatan buah dalam AEP Untuk kemudian berkorelasi dengan jumlah buah per pohon. Hasilnya menunjukkan bahwa yang paling efektif adalah AEP berukuran 50cm×50cm dengan empat kuadran titik pengukur. Ha ini didasarkan pada standar error estimasi koefisien terendah dan tertinggi 38,85 korelasi 0,732 dengan model   regresi linier y = 14,69 + 13,31x.

D. Estimasi Pembelian Bahan Langsung 
Estimasi pembelian bahan langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. Estimasi ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli, karena penjual bisa menjual barang daganganya dengan sistem online. Pembeli juga dapat lebih menguntungkan dan lebih hemat, karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Hanya dengan berada di depan komputer dan memilih barang mana yang akan dibelinya, lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.

E. Estimasi Pemakaian Bahan Langsung 
Estimasi pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi.

F. Upah Langsung 
Upah langsung adalah upah yang diberikan atasan atau manajer tanpa lewat perantara, upah ini diberikan langsung kepada orangnya, langsung kepada karyawan tersebut. Tidak dilakukan dengan sistem kredit.

G. Estimasi Bahan Fabrikase 
Merupakan estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikase.

H. Estimasi Harga Pokok Penjualan 
Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir. Data yang diperlukan :
-          Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung
-          Keakuratan datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.

I. Estimasi Beban Penjualan 
Adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan/penjual oleh pihak-pihak tertentu. Misalnya beban pajak, kerusakan barang-barang, dan apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.

J. Estimasi Beban Administrasi 
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara. Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
•    tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan, dan 15,6 juta pembayaran remunerasi);
•    perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara.
•    penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

K. Estimasi Laba Rugi 
Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, dan rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu:
a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yaitu meliputi:
1. Peramalan Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode yang lebih umum digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = adalah variabel dependen
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah variabel independen.
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0).
Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.
2. Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan:
Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan
SRt= Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
1.    Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
2.    Peramalan Neraca
3.    Peramalan Laporan Laba Rugi

L. Estimasi Kas
 Estimasi kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang dimiliki oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang/kas yang ada. Apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan/kenaikan kas atau bahkan memperoleh penurunan kas.

http://sidikaurora.wordpress.com/2010/12/19/teknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan/
http://nindysintya.wordpress.com/2010/11/22/teknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan/
http://yusuffadillah.wordpress.com/2010/12/18/teknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan/
https://sites.google.com/site/meramalkankasperusahaan/
www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CCkQFjAA&url=http%3A%2F%2Fsidikaurora.wordpress.com%2F2010%2F12%2F19%2Fteknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan%2F&ei=Oau9UOiIMYGErQeL54GACA&usg=AFQjCNEjXtUmhnYQyfn_YfGwG384PrTaQw&sig2=GNSUgYqgCXsSOygEiLF5Mw&cad=rja

Senin, 03 Desember 2012

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

A. Definisi Akuntansi
Secara teknis, akuntansi merupakan kumpulan prosedur-prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan.
Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi akuntansi:
Menurut American Accounting Association (AAA)
Akuntansi adalah “Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut “.
Menurut Arnold
Definisi akuntansi dipandang sebagai suatu sistem untuk menyediakan informasi (terutama keuangan) kepada siapa saja yang harus membuat keputusan dan mengendalikan penerapan keputusan tersebut.
Menurut C. West Churman
Akuntansi merupakan sebagai pengalaman tertulis yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Menurut Widjaya Tunggal
“Akuntansi sering kali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan (language of business) yang berguna untuk memberikan informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi ini merupakan data yang disajikan/diperoleh perusahaan yang bersifat keuangan dan dinyatakan dalam istilah-istilah moneter. Dengan memahami itu maka kita akan bisa Paham Lebih Dalam Tentang Akuntansi”.

B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu perusahaan/organisasi. Dari laporan akuntansi kita dapat melihat posisi keuangan suatu perusahaan/organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan, khususnya oleh pihak manajer/manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

C. Pihak-Pihak yang Berkepentingan
Pihak – pihak yang berkepentingan dalam akuntansi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Pihak Internal
Pihak yang menyelenggarakan usaha dan berhubungan langsung dengan perusahaan. Pihak-pihak internal antara lain :
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
 2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer dan jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi), serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
Pihak Eksternal
Pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. Pihak-pihak eksternal antara lain :
1. Para investor
Kalau kita mau investasi dana tentunya kita akan mencati perusahaan yang kondisinya bonafid. Bagi para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
2. Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga hanya ingin memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
3. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
4. Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.

D. Prinsip Akuntansi
Berikut ini akan dibahas prinsip-prinsip akuntansi:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya. Misalnya, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawarkan harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang/ jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas/ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode/prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

E. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada hakikatnya adalah hasil dari proses akuntansi yang menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Berikut ini pendapat mengenai pengertian laporan keuangan:
Menurut Zaki Baridwan (2000:7), laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan yang merupakan ringkasan dari suatu transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:2), laporan keuangan meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan, dan laporan lain serta materi penjelasan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan dalam laporan tersebut.

F. Isi Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
•    Neraca
•    Laporan laba rugi
•    Laporan perubahan ekuitas
•    Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
•    Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

G. Bentuk Neraca
Neraca dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel. Bentuk skontro artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelah menyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
Perbedaan neraca bentuk staffel dengan skontro adalah bentuk staffel disusun secara vertikal. Harta pada bagian atas dan utang dengan modal pada bagian bawah. Bentuk skontro, harta aktiva pada sisi kiri, sedangkan utang dan modal pada sisi kanan.

H. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba/rugi bersih.
Unsur-unsur laporan laba rugi biasanya terdiri dari :
a)    Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan, yaitu:
1.    Pendapatan (Revenues), yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa, pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis, dan sewa.
2.    Keuntungan (Gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul/tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
b)    Beban (Expense), terdiri dari:
1.    Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan, aktiva tetap, yang meliputi misalnya harga pokok penjualan, gaji, upah, dan  penyusutan.
2.    Kerugian yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul/tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, misalnya rugi karena bencana kebakaran, banjir, atau pelepasan aktiva tidak lancar.

I. Bentuk Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk , yaitu :
•    Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih/rugi bersih.
•    Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.

J. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),  tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.



http://belajarbisnisinternet.blogdetik.com/review/pengertian-akuntansi-menurut-para-ahli/
http://carapedia.com/pengertian_definisi_akuntansi_info2032.html
http://aktrismonika.blogspot.com/2012/02/sejarah-definisi-dan-fungsi-akuntansi.html
http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-11-akuntansi-dan-laporan-keuangan.html
http://myaccblog.blogspot.com/2010/07/pihak-pihak-yang-berkepentingan-dengan.html
http://myaccblog.blogspot.com/2010/07/prinsip-prinsip-akuntansi.html
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2060461-pengertian-laporan-keuangan/
http://anitasimarmata.blogspot.com/2011/06/perbedaan-bentuk-dan-isi-laporan.html

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen sumber daya manusia adalah proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk menunjang aktivitas organisasi/perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian/unit yang biasanya mengurus SDM adalah Departemen Sumber Daya Manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD (Human Resource Department). Menurut A.F. Stoner, manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan mempunyai tujuan untuk memasok suatu organisasi/perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi/perusahaan memerlukannya. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

B. Macam-Macam Sumber Daya ManusiaSumber daya manusia dibagi menjadi dua, yaitu :
1)    Manusia Sebagai Sumber Daya Fisik
Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya, manusia dapat bekerja dalam berbagai bidang, antara lain: bidang perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.
2)    Manusia Sebagai Sumber Daya Mental
Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting, karena berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan. Manusia sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya. Dengan akal dan budinya, manusia menggunakan sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan. Oleh karena itu, manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang terutama ialah sebagai sumber daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi perkembangan kebudayaan manusia.
Dalam melakukan perencanaan tenaga kerja kita perlu memperhatikan berbagai aspek, yaitu :
1.    Macam-macam kegiatan yang akan dilakukan pada masa mendatang.
2.    Jumlah dan mutu karyawan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3.    Rencana, mutasi, promosi dan pension karyawan.
Setelah memiliki rencana jumlah dan mutu tenaga kerja perlu dipikirkan cara pengadaannya. Pada dasarnya ada dua alternatif utama dalam pengadaan tenaga kerja. Alternatif pertama adalah mencarinya di pasar tenaga kerja, dan alternatif kedua adalah mempromosikan orang-orang tertentu.

C. Perkembangan Sumber Daya ManusiaPengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kerangka kerja untuk membantu karyawan mengembangkan pengetahuan mereka pribadi, organisasi keterampilan, dan kemampuan. Pengembangan SDM termasuk kesempatan seperti pelatihan karyawan, pengembangan karir karyawan, manajemen kinerja, pengembangan, pelatihan, mentoring, perencanaan suksesi, identifikasi karyawan kunci, bantuan uang sekolah, dan pengembangan organisasi.
Perkembangan sumber daya manusia revolusi industry abad ke 20 dan revolusi teknologi abad ke 19 mengubah makna tenaga kerja itu sendiri, dimana kebanggaan hasil kerjanya menjadi berkurang.

D. Pemanfaataan Sumber Tenaga Kerja dan Kompensasi 
Sumber tenaga kerjaTenaga kerja yang diinginkan oleh perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber berikut :
•    dari dalam perusahaan
•    teman-teman para karyawan
•    lembaga pendidikan
•    masyarakat umum
Seleksi tenaga kerjaSebelum proses seleksi dilakukan ada dua masalah penting yang harus diatasi terlebih dahulu, yaitu:
a)    Penentuan Jenis (Kualitas) Tenaga Kerja
Penentuan persyaratan yang harus dipenuhi antara lain :
a. Batas minimun-maksimum usia.
b. Pendidikan minimal yang dimiliki.
c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh.
d. Bidang keahlian yang dimiliki.
e. Keterampilan lain yang dimiliki.
f. Pengetahuan-pengetahuan lainnya.
g. Dan sebagainya.
b)    Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja ini, meliputi dua hal pokok, yaitu :
1.    Analisa beban kerja yang meliputi : peramalan penjualan (sales forecast), penyusutan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenga kerja yang diperlukan untuk membuat barang satu unit barang.
2.    Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
Proses seleksiSetelah penentuan jumlah dan persyaratan yang harus dipenuhi dilaksanakan, maka langkah berikutnya adalah mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. Pengisian formulir atau penyoritan lamaran-lamaran yang masuk.
2. Wawancara pendahuluan.
3. Psycho-test
4. Wawancara lanjutan
5. Pengujian refensi
6. Pengujian kesehatan
7. Masa orientasi
KompensasiKompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas konstribusi tenaganya yang telah diberikan untuk mencapai tujuan perusahaan beruapa upah dan gaji. Tiga macam teori upah ekonomi, yaitu:
1.     Teori pasar, upah ditentukan oleh hasil proses perundingan antara karyawan sebagai penjual tenaga dengan manajemen sebagai pembelinya.
2.     Teori standar hidup, upah harus memberikan jaminan kepada buruh untuk menikmati hidup yang   layak.
3.     Teori kemampuan untuk membayar, tingkat pembayaran harus didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk membayar.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah•    pasar tenaga kerja,
•    tingkat upah yang berlaku didaerah yang bersangkutan,
•    tingkat keahlian yang diperlukan,
•     situasi laba perusahaan,
•    peraturan pemerintah.
Metode Pengupahan1.    Upah langsung, yaitu upah yang paling sederhan, yang dibayarkan atas dasar satuan waktu tertentu, harian, mingguan, bulanan, dan bahkan tahunan.
2.    Gaji (wage), lama waktu mengerjakan suatu pekerjaan atau dihitung menurut tingkat upah perjam, tanpa memperhatikan kualitas dan kuantintas produk yang dihasilkan.
3.    Upah satuan (priece work), upah yang dibayarkan kepada para karyawan menurut jumlah produk yang dihasilkan.
4.    Komisi, uang yang dibayarkan untuk setiap unit barang yang terjual dan bahkan unit yang dapat diproduksi.
5.    Premi shift kerja (shift premium), upah diberikan kepada karyawan kerena bekerja diluar jam kerja normal.
6.    Tujuan tambahan, untuk menarik karyawan berkerja di perusahaan dalam waktu yang lama.
Upah InsentifAdalah untuk mendorong karyawan agar berkerja denga lebih produktif. Karakteristik pokok dari upah insetif yang baik adalah:
•    harus mnujukan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka,
•    harus dapat dipakai untuk menjumpai tujuan produktif per karyawan secara layak
•     tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan denga biaya produksi rendah.
Macam-macam Bentuk Upah Insentif
1.    Full Participation PlanMerupakan upah insentif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ekstra pada tugas mereka, dapat menghasilkan produksi tambahan.
2.    Group Insentif PlanInsentif ini diberiakn kepada sekelompok karyawan, bilamana terbukti mereka dapat menujukan hasil yang menguntungkan seperti: peningkatan produktivitas, penurunan biaya tenga kerja per unit, perbaikan kualitas produk, penguruangan tingkat kerusakan produk yang dihasilakan.

E. Hubungan PerburuhanHubungan Perburuhan adalah hubungan antara unsur – unsur dalam produksi yaitu buruh, pengusaha dan pemerintah, yang didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, inti dari pola hubungan perburuhan Pancasila adalah bahwa setiap perselisihan perburuhan yang terjadi harus diupayakan diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat. Hubungan perburuhan Pancasila, agar setiap persoalan antara buruh dan manajemen diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.
Bila terjadi ketidaksepakatan, buruh punya senjata yang dapat digunakan:
1.    Boikot
2.    Pemogokan
3.    Penghasutan
4.    Memperlambat kerja
Buruh dan majikan, majikan dan buruh. begitulah hubungan perburuhan yang ada di Indonesia. Di Indonesia hubungan antara majikan dan buruh seringkali tidak seimbang, dikarenakan para buruh di Indonesia seringkali belum mempunyai kekuatan hukum yang kuat. Padahal posisi dari kedua belah pihak sama-sama membutuhkan dan juga kedua belah pihak harus saling menghormati.
Saat ini, Kedudukan buruh di Indonesia masih sering dianggap rendah dan juga masih sering dicurangi oleh para pengusaha. padahal mereka dilindungi oleh undang-undang namun mereka sering merasa kalau mereka menuntut hak nya maka mereka akan dipecat dan tidak bisa mencari nafkah untuk keluarga nya lagi.
Maka dari itu, pemerintah khususnya pemda harus membuat yang jelas dan juga menguntungka bagi kedua belah pihak. Agar tidak terjadi lagi salah satu pihak tidak menjalankan kewajiban nya dan salah satu pihak tidak mendapatkan hak nya.
Hak-hak Buruh:
1.    Besarnya gaji/upah minimal
2.    Tujangan-tujangan yang harus diterima
3.    Hak untuk mendapatkan santuna kecelakaan di temapt kerja
4.    Hak untuk mendapat promosi dengan sistem penilaian yang adil
5.    Hak untu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melelui program training yang diberiakan oleh perusahaan
6.    Mendapatkan pesangon bila ia dipecat atau keluar kemauan sendiri
7.    Besar pesangon 

F. Mengapa Para Pekerja Mendirikan Serikat Pekerja?Serikat pekerja adalah Serikat pekerja adalah organisasi demokratis yang berkesinambungan dan permanen dibentuk secara sukarela dari, oleh dan untuk pekerja
Alasan para pekerja mendirikan serikat pekerja adalah untuk :
•    Melindungi dan membela hak kepentingan kerja
•    Memperbaiki kondisi-kondisi dan syarat-syarat kerja melalui perjanjian kerja bersana dengan manajemen/pengusaha
•    Melindungi dan membela pekerja beserta keluarganya akan keadaan sosial dimana mereka mengalami kondisi sakit, kehilangan dan tanpa kerja (PHK)
•    Mengupayakan agar manajemen/pengusaha mendengarkan dan mempertimbangkan suara atau pendapat serikat pekerja sebelum membuat keputusan
Cara membentuk serikat pekerjaSesuai pasal 5 UU No. 21 Tahun 2000, sebuah serikat pekerja dapat dibentuk oleh minimal 10 orang karyawan di suatu perusahaan. Dalam UU yang sama disebutkan bahwa pembentukan serikat pekerja ini tidak diperbolehkan adanya campur tangan dari perusahaan, pemerintah, partai politik, atau pihak manapun juga. Serikat pekerja juga harus memiliki anggaran dasar yang meliputi :
-       nama dan lambing
-       dasar negara, asas, dan tujuan
-       tanggal pendirian
-       tempat kedudukan
-       keanggotaan dan kepengurusan
-       sumber dan pertanggungjawaban keuangan
-       ketentuan perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga

G. Hukum yang Mengatur Hubungan antara Tenaga Kerja dengan ManajerPada dasarnya terdapat 3 macam perjanjian kerja bersama yaitu:
1.    Closed shop agreement
Perjanjian kerja semacam ini hanya berlaku bagi pekerja/buruh, yang telah tergabung menjadi anggota serikat (persatuan). Jadi pengusaha hanya boleh mempekerjakan para anggota serikat buruh saja.
2.    Union shop agreementPersetujuan ini mengharuskan kepada para pekerja untuk menjadi anggota serikat dalam periode waktu tertentu sesudah mereka bekerja.
3.    Open shop agreementPersetujuan ini memberikan kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.

H. Bagaimana Serikat Diorganisasikan dan DisahkanBerdasarkan UU no 21 tahun 2000 tentang serikat pekerja ditetapkan bahwa ” Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun diluar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya”.


http://hildaagustina.blogspot.com/2012/01/pengertian-manajemen-sumber-daya.html
http://annisayuliandari.wordpress.com/2012/01/15/management-sumber-daya-manusia/
http://hertidiana.blogspot.com/2011/11/bab10-macam-macam-sumber-daya-manusia.html
www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&ved=0CGwQFjAI&url=http://annisayuliandari.wordpress.com/2012/01/15/management-sumber-daya-manusia/&ei=NbK8UI_pIsLirAfemYDwDQ&usg=AFQjCNHox_yrAK0i3FRzI1oHe_uNGhrymg&sig2=XA-6SmSX3AHh8BhRztj0iw&cad=rja
https://sites.google.com/site/manajemesdm/

MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN

1. Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Manajer keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan.
Peran Manajer Keuangan
Kesuksesan perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan manajer keuangan dalam beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan, investasi dalam aset-aset perusahaan, dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila perusahaan dapat dikembangkan dengan baik oleh manajer keuangan, maka kondisi ekonomi perusahaan secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi perusahaan akan menjadi lambat.
Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.   Mengambil keputusan investasi/pembelanjaan aktif (investment decision)
2.   Mengambil keputusan pendanaan/pembelanjaan pasif (financing decision)
3.   Mengambil keputusan dividen (dividend decision)
Keputusan-keputusan tersebut harus diambil sesuai dengan tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan, yaitu memaksimumkan nilai perusahaan.

1.A. Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengeluaran dana dengan jangka waktu pengembaliannya melebihi satu tahun disebut Capital Budgeting (Penganggaran Modal). Penganggaran modal sangat penting karena:
1.    Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka panjang, jadi perusahaan
harus menunggu jangka panjang sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali.
2.    Investasi dalam aktiva tetap yang menyangkut hasil penjualan dimasa yang
akan datang.
3.    Pengeluran dana untuk keperluan umumnya melibatkan jumlah yang besar
yang mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka pendek dan sekaligus.
Penganggaran modal membutuhkan perhitungan yang lebih rinci dan hati-hati karena   pengembaliaan dana > 1 tahun. Cara menghitung capital budgeting adalah dengan metode penilaian investasi yaitu:

•    Metode average rate of return
•    Metode waktu pengembalian investasi
•    Metode net present value
•    Metode profitability index
•    Metode internal rate of return

1.B. Penggolongan Investasi Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternatif
1. Investasi penggantian
Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah usang (absolute) harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan.
2. Investasi penambahan kapasitas
Usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini juga bersifat investasi pengganti. Contohnya mesin yang sudah tua diganti mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan yang lebih efisien.
3. Investasi penambahan jenis produk baru
Investasi ini mempunyai tingkat ketidakpastian yang besar, karena menyangkut produk baru disamping produk yang telah di produksi.
4. Investasi lain-lain
Investasi ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pedingin (air conditioner), dan sebagainya.

1.C. Metode Penilaian Investasi
Penganggaran modal (capital budgeting) menempati posisi penting, karena sebelum perusahaan memutuskan akan melakukan suatu usulan investasi tertentu sangat perlu melakukan evaluasi atas kekayaan investasi tesebut. Beberapa penggolongan metode yang dapat digunakan dengan kelebihan serta kelemahannya masing-masing akan dibahas pada bagian berikut:
1.    Metode yang mendasarkan perhitungan atas keuntungan akuntansi,
Contoh: average rate of return (accounting rate of return).
2.    Metode yang mendasarkan perhitungan atas dasar cash flow (arus kas)
Contoh: pay back period method, internal rate of return, net present value, dan profitability index.

1.D. Arus Kas Masuk
Aliran kas masuk netto (net cash inflow), yaitu aliran uang tunai masuk sebagai hasil dari investasi baru dan sering pula disebut net cash proceeds/proceeds. Laporan arus kas (cash flow statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Arus kas masuk dan keluar yang didiskontokan pada saat ini (present value (PV)). yang dijumlahkan selama masa hidup dari proyek tersebut dihitung dengan rumus:

Rt/(1+i)^t
Keterangan:
^t         : pangkat t
t           : waktu arus kas
i           : adalah suku bunga diskonto yang digunakan
Rt        : arus kas bersih (the net cash flow) dalam waktu t

1.E. Metode Average Rate of Return
Kelebihan metode ini:
1. Sederhana dan mudah dimengerti.
2. Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
Kelemahan metode ini:
a. Tidak memperhitungkan time value of money.
b. Menitikberatkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas yang besangkutan.
c. Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang dapat menyesatkan.
d. Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi.

1.F. Metode Masa Pengembalian Investasi (Pay Back Period)
Metode ini tidak mempertimbangkan aliran kas masuk yang merupakan penerimaan perusahaan dan dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan investasi di masa yang akan datang. Metode ini jarang digunakan dalam menilai suatu investasi, karena mengabaikan time value of money.

1.G. Metode Net Present Value
Metode yang menghasilkan kesimpulan sama, yaitu menyamakan nilai investasi yang ditanamkan dengan nilai penerimaan tiap tahunnya. NPV juga merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon. Dengan kata lain, NPV merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, biaya operasional, serta perkiraan manfaat dari proyek yang direncanakan untuk menghitung NPV.

jika
artinya
sehingga
NPV > 0
investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan.
proyek bisa dijalankan
NPV < 0
investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
proyek ditolak
NPV = 0
investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi.
kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan.

1.H. Metode Profitability Index
Digunakan dalam memilih investasi yang bersifat mutually ekslusive, artinya jika sudah menetapkan satu investasi, maka investasi yang lain harus dikorbankan.

1.I. Metode Internal Rate of Return
Metode ini merupakan metode penilaian investasi dengan memperhitungkan arus kas yang digunakan dalam memilih investasi yang bersifat mutually ekslusive, artinya jika sudah menetapkan satu investasi, maka investasi yang lain harus dikorbankan.


2.    PERENCANAAN KEUANGAN
Kunci dari manajemen keuangan yang efektif adalah pembuatan rencana keuangan. Rencana keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari di masa yang akan datang.

2.A.     MENGAPA PERUSAHAAN MEMBUTUHKAN DANA?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
• Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term/Operating Xpenditures)
• Pengeluran Jangka Panjang (Long Term/Capital Xpenditures)

2.B.      PEMBIAYAAN PERUSAHAAN
Pembiayaan perusahaan merupakan badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:
a)    Sewa Guna Usaha (Leasing)
Adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara Sewa Pembiayaan (Finance Lease) maupun Sewa Operasional (Operating Lease).
b)    Anjak Piutang (Factoring)
Adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut.
c)    Usaha Kartu Kredit (Credit Card)
Adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit.
d)    Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance)
Adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran.
Skema bisnis perusahaan pembiayaan didasari oleh adanya underlying asset; dekatnya jaringan industri pembiayaan dengan industri manufaktur, distributor, dan pemegang merek tunggal; serta mudah dan cepatnya pelayanan, membuat industri pembiayaan lebih dekat ke konsumennya dibandingkan industri pemberi kredit sejenis



http://rooe.wordpress.com/2012/04/21/peran-tugas-tanggung-jawab-manajer-keuangan/
http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2012/03/peran-dan-tanggung-jawab-manajer.html
http://id.wikipedia.org/wiki/NPV
http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-9-manajemen-keuangan-perusahaan.html
http://tharuly.blogspot.com/2012/01/manajemen-keuangan-perusahaan.html

Minggu, 25 November 2012

MANAJEMEN PRODUKSI



1.PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI

Faktor-faktor yang menunjang perkembangan manajemen produksi :
a)      Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
b)      Revolusi Industri
c)      Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer
d)     Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan 

Aspek-aspek manajemen produksi:

  • Perencanaan produksi

Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
1.      Jenis barang yang diproduksi
2.      Kualitas barang
3.      Jumlah barang
4.      Bahan baku
5.      Pengendalian produksi
  • Pengendalian produksi

Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin dan juga bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
1.      Menyusun perencanaan
2.      Membuat penjadwalan kerja
3.      Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
4.      Pengawasan produksi.


2. PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI

Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting, yaitu:
a. Adanya orang yang lebih dari satu
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut
Manajemen produksi adalah kegiatan/usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan mengoordinasi kegiatan orang lain.


3. PENGERTIAN PRODUKSI 

Kata produksi sendiri bila di terjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah PRODUCE yang berarti MENGHASILKAN. Produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk menghasilkan sesuatu, sesuatu disini bisa berupa barang ataupun jasa.




 
4. PROSES PRODUKSI

4.A.    Pengertian Proses Produksi
Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana, dan sumberdaya lain yang dibutuhkan.
Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur, yaitu input, proses, dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan baku/bahan mentah, energi yang digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses merupakan kegiatan yang mengolah bahan, energy, dan informasi perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai hasil yang dikehendaki

 4.B.     Jenis-jenis Proses Produksi
Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi. Pemilihan sudut pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi dalam perusahaan ini akan tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta penentuan tipe produksi didasarkan faktor seperti volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan  dan peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.

1.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi

a.       Proses produksi kimiawi
Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak dan lain-lain.

b.      Proses produksi perubahan bentuk
Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen dan lain-lain.

c.       Proses produksi assembling
Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil dan lain sebagainya.

d.      Proses produksi transportasi
Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan dan lain-lain.

e.       Proses produksi penciptaan jasa administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen dan akuntansi, biro konsultan manajemen, dan lain-lain.

2.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi

a.       Proses produksi terus-menerus (continuous processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
Ciri-ciri :
1)      Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
2)      Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
3)      Mesin bersifat khusus.
4)      Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
5)      Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
6)      Tenaga kerja sedikit.
7)      Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
8)      Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.

Kebaikan:
1)      Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
2)      Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
3)      Biaya tenaga kerja rendah.

4)      Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Kekurangan:
1)      Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
2)      Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
3)      Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

b.      Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
Ciri-ciri:
1)      Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
2)      Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3)      Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
4)      Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
5)      Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
6)      Persediaan bahan mentah tinggi.
7)      Membutuhkan tempat yang besar.

Kelebihan:
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.

Kekurangan:
1)      Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan.
2)      Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
3)      Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
4)      Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.

c.       Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi
Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan yaitu proses produksi utama dan proses produksi bukan utama.
Adapun proses produksi utama meliputi:
a)      Proses produksi terus-menerus
b)      Proses produksi terputus-putus
c)      Proses produksi proses
d)     Proses produksi proses yang sama
e)      Proses produksi proyek khusus
f)       Proses produksi industri berat
Proses produksi bukan utama meliputi:
a)      Penelitian
b)      Model
c)      Prototipe
d)     Percobaan
e)      Demonstrasi 

4.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi
Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi penyelesaian proses ini pada umumnya untuk mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a)      Proses produksi tipe A
Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses produksi dimana dalam setiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat diperiksa secara mudah. Dengan demikian pengendalian proses dapat dilaksanakan pada setiap tahap proses, sesuai dengan yang dikehendaki oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan.
b)      Proses produksi tipe B     
Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses produksi dimana di dalam penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu saja. Dengan demikian pengendalian proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan akan terbatas kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.
c)      Proses produksi tipe C
Perusahaan yang penyelesaian produksinya termasuk di dalam kategori proses produksi tipe C ini adalah perusahaan yang melaksanakan proses penggabungan atau pemasangan (assembling). Pelaksana proses produksi dalam perusahaan tersebut dilakukan dengan pemasangan atau penggabungan komponen-komponen produk.
d)     Proses produksi tipe D
Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis. Mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi dengan beberapa peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.
e)      Proses produksi tipe E
Proses produksi ini merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan dagang dan jasa. Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi agak berbeda dengan beberapa perusahaan yang melaksanakan processing dalam proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan.


5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI

Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang produksi mempunyai 5 tanggung jawab keputusan utama, yaitu:
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas


6. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi
serta pengoperasiaannya, yang meliputi :
a. Seleksi dan design hasil produksi (produk)
b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
d. Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses
e. Perancangan tugas
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas


7. FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI

7.A. Fungsi Produksi dan Opersi
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi
1. Proses Pengolahan
2. jasa-jasa penunjang
3. Perencanaan
4. pengendalian /pengawasan

7.B. Sistem Produksi dan Operasi Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.


8. LOKASI DAN LAY OUT PABRIK
Perencanaan Tata Letak Pabrik (PTLP)
Dalam PTLP ini pada dasarnya akan meupakan proses pengurutan dari suatu perencanaan tata letak yang sistematis. Urutan proses tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :
o   Pemilihan Lokasi
o   Opeation Process Chart (OPC)
o   Routing Sheet
o   Multi Product Process Chart (MPPC)
o   Menentukan Gudang
o   Ongkos Material Handling (OMH)
o   From To Chart (FTC)
o   Outflow, Inflow
o   Tabel Skala Prioritas (TSP)
o   Activity Relationship Diagram (ARD)
o   Activity Relationship Chart (ARC)
o   Area Alocation Diagram (AAD)
o   Template

PEMILIHAN LOKASI
Pemilihan lokasi pada dasarnya adalah menentukan suatu tempat atau lokasi yang tepat untuk suatu perisahaan atau perkantoran atau lokasi untuk tujuan tertentu, dengan memperhitungkan kelebihan dan kekurangan lokasi tersebut. Dalam pemilihan lokasi kita akan membandingkan suatu lokasi dengan lokasi lainnya, berdasarkan nilai break even point lokasi tersebut.