Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Juni 2013

"Not Like The Movies-Katy Perry"


He put it on me, I put it on,
Like there was nothing wrong.
It didn't fit,
It wasn't right.
Wasn't just the size.
They say you know,
When you know.
I don't know.

I didn't feel the fairytale feeling, no.
Am I a stupid girl for even dreaming that I could?

If it's not like the movies,
That's how it should be, yeah.
When he's the one,
I'll come undone,
And my world will stop spinning
And that's just the beginning, yeah.

Snowwhite said when I was young,
"One day my prince will come."
So I'll wait for that date.
They say it's hard to meet your match,
Gotta find my better half.
So we make perfect shapes.
If stars don't align,
If it doesn't stop time,
If you can't see the sign,
Wait for it.
One hundred percent,
Worth every penny spent.
He'll be the one that
Finishes your sentences.

If it's not like the movies,
That's how it should be, yeah.
When he's the one,
He'll come undone,
And my world will stop spinning,
And that's just the beginning, oh, yeah.

'Cause I know you're out there,
And you're, you're looking for me, oh.
It's a crazy idea that you were made perfectly for me
You'll see.

Just like the movies.
That's how it will be.
Cinematic and dramatic with the perfect ending, oh.

It's not like the movies, oh,
But that's how it should be, yeah.
When he's the one,
You'll come undone,
And your world will stop spinning,
And it's just the beginning.

I really like Katy Perry. She is  a good singer and have many album. I love all song that she made. There are ET, Teenage Dream, Not Like The Movies, and ect. But I prefer like “Not  Like The Movies” in Teenage Dream Album. It realesed in 2010. There are many people who like this song.

I think it’s a cool song and have a good purpose. Because, this song tell us that our life not like the movies. When every look so good and so easy, everything can be happend, we can get all the things we want and we can do everything, and always get happy ending in the end. But, in reality life is not easy. We must work hard for get everything we want and everything we need. Life is not a drama or full of action, we must have a real mind, not like in movie when everything can be happend.

A Song For Mama | Boyz II Men


You taught me everything
Everything you've given me
I'll always keep it inside
You're the driving force in my life, yeah
There isn't anything
Or anyone that I could be
And it just wouldn't feel right
If I didn't have you by my side
You were there for me to love and care for me
When skies were gray
Whenever I was down
You were always there to comfort me
I
And no one else can be
What you have been to me you will always be
You will always be the girl
In my life for all times

II
Mama, Mama you know I love you
Mama, Mama you're the queen of my heart
Your love is like tears from the stars
Mama I just want you to know lovin' you is like food to my soul
Yes it is, yes it is, oh, yes it is, yes it is, yes it is oh



A Song For Mama is the one of my favorite song. The singer is Boyz II Men, R&B group vocal from Philadelphia, Pennsylvania, US. Based on 1988 from a friendship of Nathan Morris and Marc Nelson in Philadelphia High School, and then they recruit Shawn Stockman, Wanya Morris, and Michael McCary. And then Marc Nelson and Michael McCary  have resign from Boyz II Men and now they just have 3 people. 

This vocal group has been came to Jakarta third times and made a concerted. Their third concert hold in Skenoo Hall, Gandaria City, South Jakarta on December 11th 2012. I really like A Song For Mama. Because, I love my mom and my grandmother so much, and this song so touch my heart. Everytime I heard this song , I always remember my mom and my grandmother. My heart always shiver and I don’t know why  I always cry. If I go to somewhere I always miss them  and I will listen this song.

OBAT TRADISIONAL CACAR AIR ATAU VARICELLA


OBAT TRADISIONAL CACAR AIR PEMAKAIAN DALAM:
Resep 1:
Bahan:          30 gram temu lawak
25 gram kencur
15 gram asam jawa
15 gram jahe
Cara membuatnya: dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, lalu airnya diminum 2-3 kali sehari.

Resep 2:
Bahan: 2 buah mengkudu matang
Cara membuatnya: dicuci, lalu dijus/diparut, diambil airnya, lalu diminum 2-3 kali sehari.

Resep 3:
Bahan:          1 sendok teh habatussauda (jintan hitam)
1 buah labu siam
3 lembar daun sirih, 5 gram pinang
5 gram bangle
1 siung bawang merah
1 batang serai.
Cara membuatnya: Haluskan semua bahan, campur dengan air matang, lalu saring. Minum airnya 3 kali sehari dengan takaran 3 sendok makan setiap kali minum.

Resep 4:
Bahan: Daun pegagan
Cara membuatnya: Siapkan daun pegagan secukupnya, cuci hingga bersih, lalu buatlah minuman jus dengan ditambah madu agar terasa lebih enak. Jus ini sangat membantu dalam proses peremajaan kulit, sehingga bekas cacar pun bisa segera menghilang. Daun pegagan digunakan untuk pengobatan cacar dari dalam. Namun, juga sangat bermanfaat untuk menghilangkan bekas cacar. Daun pegagan ini biasanya tumbuh liar dan cukup mudah didapatkan.

OBAT TRADISIONAL CACAR AIR PEMAKAIAN LUAR:
Resep 1:
Bahan: Daun asam dan kunyit.
Cara membuatnya: dicuci dan dihaluskan, lalu dipakai untuk mengoles kulit yang gatal karena cacar air.

Resep 2:
Bahan:          Kunyit
Daging buah asam
Minyak kelapa.
Cara membuatnya: Tumbuk kunyit dan buah asam sampai halus. Tambahkan minyak kelapa secukupnya. Panaskan sebentar semua bahan yang telah dicampur, lalu dinginkan. Kalau sudah dingin, oleskan ramuan secara merata langsung pada bagian tubuh yang terkena cacar air.

Resep 3:
Bahan:          5 lembar daun jarak dan air untuk mandi secukupnya
Cara membuatnya: Cuci daun jarak hingga bersih kemudian rebus dengan air dalam satu panci. Aduk-aduk hingga daun jarak menjadi lunak dan hancur. Air rebusan tersebut dicampur dengan air mandi hingga suhunya cukup hangat. Mandilah dengan menggunakan cara diatas sebanyak 2 kali sehari sampai penyakit cacar air menjadi kering.

Catatan:
Untuk perebusan gunakan periuk tanah atau panci enamel atau panci kaca. Jika penyakit tersebut bertambah parah, lebih baik dibawa ke dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

Untuk menangani bekas hitam pada tubuh yang timbul karena cacar, anda dapat mencoba cara alami berikut:

1.             Campur kulit telur yang telah dicuci dan dibersihkan dari lapisan
putihnya, kemudian oleskan pada kulit bekas luka cacar.
2.            Hancurkan beberapa potong cendana hingga halus, campur dengan
sedikit air dan aduk sampai coklat kemudian oleskan pada bekas
luka.
3.            Pelepah pohon aren yang kering di haluskan kemudian gosok pada
kulit bekas luka.
4.            Buah bengkoang dihaluskan sampai halus dan diberi sedikit air dan
ditempelkan di wajah seperti masker. Jangan menggunakan masker yang dijual di toko-toko. Gunakan buah bengkoang segar yang dibeli di pasar.
5.            Menggunakan kulit pisang. Kulit pisang dioleskan pada luka cacar.
Usapkanlah kulit pisang secara teratur sampai cacar air menghilang.
Metode ini harus digunakan ketika baru terkena cacar.
6.            Jagung muda juga bisa digunakan untuk menghilangkan bekas luka
karena cacar air pada tubuh. Parutlah jagung muda, lalu gosokkan
pada wajah atau tubuh pada bintik-bintik merah. Lakukan secara teratur.
7.            Ambil kacang hijau, rendam dalam air sampai kacang membesar,
kemudian haluskan dan hasilnya dioleskan pada bekas luka cacar.

MENINGGIKAN TINGGI BADAN


1.    Menendang dan Melompat
Saat bermain sepakbola pasti anda akan menendang bola baik ke arah gawang atau sekedar membuang bola. Dengan cara ini akan sangat baik pengaruhnya bagi pemanjangan tulang anda. Apalagi jika anda juga sering melakukan lompatan, maka hasil yang anda dapatkan akan semakin maksimal. Agar mencapai hasil yang maksimal, lakukan latihan menendang dalam olahraga sepakbola. Selain itu, latihan melompat dapat dilakukan saat olahraga basket dan juga voli.

2.    Melakukan Sprint
Sprint adalah olahraga lari dengan secepat mungkin dan sekuat yang anda mampu. Sprint dapat menambah tinggi badan anda, karena saat anda sprint hormon pertumbuhan anda akan berkembang. Selain itu, penekanan pada otot kaki saat anda sprint juga akan memancing pemanjangan tulang anda.

3. Bersepeda
Berdasarkan penelitian, bersepeda mampu mengurangi tingkat stress yang tinggi dan juga meninggikan badan. Gerakan mengayuh sepeda terus menerus adalah gerakan peregangan yang tentunya dapat memancing kaki agar lebih panjang. Untuk hasil yang efektif, anda dapat melakukan bersepeda selama 10-20 menit dan usahakan anda dapat terus mengayuh dalam waktu itu walaupun hanya perlahan. 

4. Berenang
Berenang adalah salah satu olahraga yang paling sering dipilih untuk memacu tinggi badan. Gerakan dalam renang lebih lembut, karena hampir tidak ada hentakan sama sekali. Namun, justru itulah yang membuat berenang lebih efektif. Hal itu karena langsung menargetkan pada bagian dalam tubuh, khususnya tulang. Olahraga ini dapat memicu hormon-hormon pertumbuhan bekerja lebih baik agar bertambah tinggi dan berkembang.


Hal lain yang lebih menentukan dalam urusan tinggi badan adalah faktor genetik atau keturunan. Jika tinggi badan orang tua anda biasa-biasa saja, maka besar kemungkinan tinggi badan anda pun biasa-biasa saja dan begitu pula sebaliknya.
Faktor lain yang juga turut memicu tumbuh kembang adalah nutrisi. Seseorang yang mendapatkan nutrisi memadai dan seimbang cenderung tumbuh secara optimal. Jadi, meskipun anda sering melakukan olahraga-olahraga seperti diatas, tapi pola makannya buruk, tinggi badan anda tetap tidak akan bertambah. Selain nutrisi, istirahat adalah syarat penting bagi tumbuh kembang seseorang. Tubuh akan menjadi lebih tinggi dan bertambah besar pada saat beristirahat (tidur). Untuk itu, pastikan pola tidur anda cukup sehat.


Sabtu, 15 Juni 2013

MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA


A.      PENGANGGURAN
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja (berumur 15-64 tahun) dan ingin mendapat pekerjaan, tetapi belum dapat memperolehnya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Dalam pendekatan angkatan kerja pengangguran dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
ü  Menganggur (Unemployed), yaitu mereka yang sama sekali tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini sering disebut juga pengangguran terbuka (Open Unemployment). Berdasarkan kelompok ini, tingkat pengguran di Indonesia umumnya relatif rendah, yaitu 3%-5% per tahun.
ü  Setengah Menganggur (Underemployed), yaitu mereka yang bekerja, tetapi belum dimanfaatkan secara penuh. Artinya, jam kerja mereka dalam seminggu kurang dari 35 jam. Berdasarkan kelompok ini, tingkat pengangguran di Indonesia relatif tinggi, karena angkanya berkisar 35% per tahun.
ü  Bekerja penuh (Employed), yaitu orang–orang yang bekerja penuh atau jam kerjanya mencapai 35 jam per minggu.

A.1      JENIS-JENIS PENGANGGURAN
a.         Pengangguran Friksional  (Frictional Unemployment)
Adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
b.         Pengangguran Struktural (Struktural Unemployment) 
Adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti akibat permintaan berkurang, akibat kemajuan dan penggunaan teknologi, serta akibat kebijakan pemerintah
c.         Pengangguran Siklus 
Adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).
d.         Pengangguran Konjungtural (Cycle Unemployment)
Adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
e.         Pengangguran Musiman 
Adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
f.          Pengangguran Teknologi 
Adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
g.         Pengangguran Struktual 
Adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

A.2      SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:
1)      Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja.
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
2)      Struktur lapangan kerja tidak seimbang.
3)      Kebutuhan jumlah, jenis tenaga terdidi,k dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4)      Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia.
5)      Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antardaerah tidak seimbang.
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.

A.3      DAMPAK-DAMPAK DARI PENGANGGURAN
a)      Pendapatan Nasional Riil (nyata) yang dicapai oleh masyarakat lebih rendah dari pada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Sehingga kemakmuran yang dicapai masyarakat pun lebih rendah.
b)      Pengangguran menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
c)      Tingkat kemakmuran yang dapat dinikmati masyarakat  lebih rendah daripada tingkat kemakmuran yang mungkin dicapainya.
d)     Berkurangnya investor untuk melakukan perluasan dan pendirian industri baru. Sehingga, tingkat investasi turun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak meningkat.
e)      Menambah beban pengeluaran negara.
f)       Menimbulkan ketidak stabilan politik
g)      Jumlah penduduk miskin semakin bertambah yang berarti beban pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan kian terasa berat
h)      Meningkatnya tindak kriminalitas yang akan meresahkan masyarakat
i)        Dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan diri dan menimbulkan perselisihan dalam keluarga

A.4      UPAYA MENGATASI PENGANGGURAN
    Adanya bermacam-macam pengangguran membutuhkan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu:
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
1.         Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2.         Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang
kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
3.         Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan
(lowongan) kerja yang kosong, dan
4.         Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami
pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
A.        Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya
B.        Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru
C.        Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri
D.        Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector formal lainnya
E.         Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
v  Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain
v  Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Cara Mengatasi Pengangguran Siklus
ü  Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
ü  Meningkatkan daya beli Masyarakat.

B.      INFLASI
Inflasi dan perekonomian Indonesia sangat saling berkaitan. Apabila tingkat inflasi tinggi, sudah dipastikan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dimana akan melambatnya laju pertumbuhan ekonomi. Pengertian inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi. Syarat adanya kecenderungan menaik yang teus menerus juga perlu diingat, karena kenaikan harga karena musiman, menjelang hari-hari besar atau yang terjadi sekali saja, dan tidak mempunyai pengaruh lanjutan tidak disebut inflasi.

B.1.     MACAM INFLASI
·         Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
·         Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun)
·         Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun)
·         Hiperinflasi (di atas 100% setahun)

B.2.   DAMPAK INFLASI
Dampak inflasi terhadap perekonomian yang pada akhirnya akan berpengaruh kepada tingkat kemakmuran masyarakat, berikut ini dampak negatif dari inflasi:
1.         Terhadap distribusi pendapatan ada pihak-pihak yang dirugikan, diantaranya:
Inflasi akan merugikan bagi mereka yang berpendapatan tetap, seperti;
pegawai negeri. Contoh, amir seorang pegawai negeri memperoleh gaji Rp.
60.000.000 setahun dan laju inflasi 10%. Bila penghasilan Amir tidak
mengalami perubahan, maka ia akan mengalami penurunan pendapatan riil
sebesar 10% x Rp. 60.000.000 = Rp. 6.000.000.
·         Kerugian akan dialami bagi mereka yang menyimpan kekayaan dalam bentuk uang tunai.
·         Kerugian akan dialami para kreditur, bila bunga pinjaman yang diberikan lebih rendah dari inflasi.
Di lain pihak ada yang diuntungkan dengan adanya inflasi:
a. Orang yang persentase pendapatannya melebihi persentase kenaikan inflasi
b. Mereka yang memiliki kekayaan bukan dalam bentuk uang tunai, tetapi dalam bentuk barang atau emas.
2.         Dampak terhadap efisiensi, berpengaruh pada:
a. Proses produksi dalam penggunaan faktor produksi menjadi tidak efesien pada saat terjadi inflasi
b. Perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur permintaan masyarakat terhadap beberapa jenis barang
3.         Dampak inflasi terhadap output (hasil produksi):
v  inflasi bisa menyebabkan kenaikan produksi. Biasanya dalam keadaan inflasi kenaikan harga barang akan mendahului kenaikan gaji, hal ini yang menguntungkan produsen
v  bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil produksi, dikarenakan nilai riil uang akan turun dan masyarakat tidak senang memiliki uang tunai, akibatnya pertukaran dilakukan antara barang dengan barang.
4.         Dampak inflasi terhadap pengangguran
Suatu negara yang berusaha menghentikan laju inflasi yang tinggi, berarti pada saat yang sama akan menciptakan pengangguran. Untuk melihat laju inflasi dengan tingkat pengangguran, dapat diperlihatkan dalam Kurva Philips. Kurva philip adalah kurva yang menggambarkan hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran.
• semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran semakin rendah
• semakin rendah tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran semakin tinggi
• pada titik E, tingkat inflasi nol dan pengangguran ada tingkat pengguna tenaga kerja penuh (full employment)
• pada titik A, tingkat inflasi negatif (deflationary gap), tingkat pengangguran lebih tinggi
• pada titik B, tingkat inflasi positif (inflationary gap), tingkat pengangguran lebih rendah.
Beberapa hal yang berhubungan dengan inflasi:
ü  DEFLASI, daya beli uang yang mengalami peningkatan, karena jumlah uang yang beredar relatif lebih sedikit dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Tujuan dari devaluasi adalah untuk meningkatkan ekspor barang, neraca pembayaran menjadi surplus.
ü  DEFRESIASI, penurunan nilai tukar mata uang terhadap mata uang asing yang terjadi di pasar uang.
ü  APRESIASI, kenaikan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang asing yang terjadi di pasar uang.
ü  INFLASI TERBUKA, keadaan dimana harga-harga bergerak tak terkendali, serta terdapat kelebihan permintaan terhadap barang.
ü  SANERING, pemotongan nilai mata uang yang dilakukan oleh pemerintah.
ü  REVALUASI, kebijakan pemerintah untuk menaikan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing.
ü  DEVALUASI, kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing dengan sengaja. Deflasi dapat di atasi dengan cara pemerintah menambah pembelanjaan, masyarakat menambah pengeluaran.


INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL


A.      INVESTASI
Investasi merupakan pengeluaran atau pembelanjaan para penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Jenis Investasi
Investasi dapat dibedakan menjadi :
1.     Investasi Rill, seperti pabrik, mesin, dll
2.    Investasi Persediaan, seperti barang jadi, barang baku, dll
3.    Investasi Residensial, seperti rumah, kantor, dll
Faktor yang paling penting dalam menentukan tingkat investasi adalah keuntungan yang diramalkan dan tingkat bunga.
Peranan Investasi Dalam Meningkatkan PNB (Pendapatan Nasional Bruto)
Peningkatan PNB dapat dilakukan dengan berinvestasi dalam negeri dan modal sendiri atau modal bersama. Yang kita ketahui bersama  bahwa Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan suatu nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan oleh luar negeri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan didalam negara tersebut. Indicator utama dalam PNB adalah mengukur tingkat kesehatan ekonomi suatu kawasan. Cara mengukurnya, yaitu menurut besarnya perubahan PNB itu sendiri.

B.      PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI
Kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur didalam Undang-undang No. 25 Tahun 2005 tentang Penanaman Modal. Penanam modal negeri dapat dilakukan oleh perseorangan warga negara, badan usaha negeri, dan/atau pemerintah negeri yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Kegiatan usaha usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan dan batasan kepemilikan modal negeri atas bidang usaha perusahaan diatur didalam Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
Perusahaan Penanaman Modal Negeri Mendapatkan Fasilitas dalam Bentuk:
1.         pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat tertentu
terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu.
2.         pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau
peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri.
3.         pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk
keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu.
4.         pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas impor barang modal
atau mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di
dalam negeri selama jangka waktu tertentu.
5.         penyusutan atau amortisasi yang dipercepat; dan 6. keringanan Pajak Bumi dan
Bangunan, khususnya untuk bidang usaha tertentu, pada wilayah atau daerah atau
kawasan tertentu.

Kriteria Perusahaan Penanaman Modal Negeri yang Mendapatkan Fasilitas antara lain:
·         menyerap banyak tenaga kerja
·         termasuk skala prioritas tinggi
·         termasuk pembangunan infrastruktur
·         melakukan alih teknologi
·         melakukan industri pionir
·         berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah lain yang dianggap perlu
·         menjaga kelestarian lingkungan hidup * melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi
·         bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah atau koperasi
·         industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan yang diproduksi didalam negeri.

C.      PENANAMAN MODAL ASING
Modal asing merupakan salah satu sumber yang menjadi sasaran pemerintah untuk membantu proses pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan juga merupakan kekayaan devisa negara. Modal asing juga sebagai pengisi kesenjangan antara persediaan tabungan devisa, penerimaan pemerintah, keterampilan manajerial serta untuk mencapai pertumbuhan.
Isu Penanaman Modal Asing
Gugatan atas keberadaan Freeport  di Papua tak sepenuhnya mencerminkan keinginan menyelesaikan ganjalan “ekonomi politik” secara wajar. Di negeri ini, banyak orang menggugat eksistensi Freeport yang dianggap merugikan Indonesia, tapi umumnya mereka tak banyak peduli pada dampak riilnya bagi warga Papua. Freeport sendiri juga telah mengklaim telah menambah royalti kepada Pemerintah, tapi di sisi lain mayoritas rakyat Papua tetap miskin dan terkebelakang.
Seharusnya gugatan terkait isu dominasi asing dalam perekonomian Indonesia  tak semata didasarkan pada klaim konstitusionalitas, tapi harus sungguh berorientasi pada kepentingan riil masyarakat, khususnya masyarakat lokal. Ketika eksploitasi SDA berlangsung tanpa kendali, seperti di Papua, komunitas lokallah yang kelak paling merasakan dampak buruknya untuk jangka menengah dan panjang.
Dalam jangka pendek, sebagian kecil warga lokal mungkin dilibatkan dalam pekerjaan eksploitasi SDA di daerahnya, tapi dalam jangka menengah dan panjang, komunitas lokal dan keturunannya jelas akan menderita. Karena, tanah ulayat mereka telah rusak dan kekayaan di dalamnya telah dikuras habis para pemodal yang ditopang kekuasaan politik.


MACAM-MACAM KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM EKONOMI INDONESIA


A. KEBIJAKAN PEMERINTAH TAHUN 1961 - 1969
Kebijakan ini memiliki rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PNSB) pada tahun  1961-1969. Rencana pembangunan ini disusun berlandasarkan “Manfesto Politik 1960” untuk meningkatkan kemakmuran rakyat dengan asas ekonomi terpimpin.
Faktor yang menghambat/ kelemahannya antara lain:
1)         Rencana ini tidak mengikuti kaidah-kaidah ekonomi yang lazim.
2)         Defisit anggaran yang terus meningkat mengakibatkan hyper inflasi.
3)         Kondisi ekonomi dan politik saat itu: dari dunia luar (Barat) Indonesia sudah terkucilkan karena sikapnya yang konfrontatif. Sementara di dalam negeri pemerintah selalu mendapat rongrongan dari golongan kekuatan politik “kontra-revolusi” (Muhammad Sadli, Kompas, 27 Juni 1966, Penyunting Redaksi Ekonomi Harian Kompas, 1982).
Beberapa kebijaksanaan ekonomi–keuangan:
1)         Dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 1/M/61 tanggal 6 Januari 1961: Bank Indonesia dilarang menerbitkan laporan keuangan/statistik keuangan, termasuk analisis dan perkembangan perekonomian Indonesia.
2)         Pada tanggal 28 Maret 1963 Presiden Soekarno memproklamirkan berlakunya Deklarasi Ekonomi dan pada tanggal 22 Mei 1963 pemerintah menetapkan berbagai peraturan negara di bidang perdagangan dan kepegawaian.
3)         Pokok perhatian diberikan pada aspek perbankan, namun nampaknya perhatian ini diberikan dalam rangka penguasaan wewenang mengelola moneter di tangan penguasa. Hal ini nampak dengan adanya dualisme dalam mengelola moneter. (Suroso, 1994).
MASA STABILISASI DAN REHABILITASI (1966 – 1968)
Masalah yang Dihadapi
Menanggapi masalah ekonomi yang kini dengan tajam disoroti oleh MPRS, maka Prof. Dr. Widjojo Nitisastro dalam percakapan dengan wartawan Kompas menyatakan, bahwa sumber pokok kemerosotan ekonomi ialah penyelewenangan pelaksanaan UUD 1945. sebagai misal pasal 33 yang selama beberapa tahun ini dengan sengaja atau tidak telah didesak oleh landasan-landasan ideal yang lain. Demikian pula realisasi Pancasila dalam bidang ekonomi sering dilupakan. Misalnya sila Kedaulatan Rakyat tercermin dalam pasal 23 yang mengatur anggaran belanja negara (Kompas, 29 Juni 1966, Penyunting Redaksi Ekonomi Harian Kompas, 1982).
Periode ini dikenal sebagai periode stabilisasi dan rehabilitasi sesuai dengan masalah pokok yang dihadapi, yaitu:
a)         Meningkatnya inflasi yang mencapai 650% pada tahun 1965
b)        Turunnya produksi nasional di semua sector
c)         Adanya dualisme pengawas dan pembinaan perbankan. Dualisme ini
muncul dari struktur organisasi perbankan yang meletakkan Deputy
Menteri bank Sentral dan Deputy Menteri Urusan Penertiban bank dan
Modal Swasta berada di bawah Menteri Keuangan. (Suroso, 1994).
Rencana dan Kebijaksanaan Ekonomi
Ketetapan MPRS Nomor XXIII/MPRS/1966 tentang: Pembaharuan kebijaksanaan landasan ekonomi, keuangan, dan pembangunan, tertanggal 5 Juli 1966, antara lain menetapkan :
(1)              Program Stabilisasi dan Rehabilitasi : 1966 – 1968 (Jangka Pendek)
·         Skala Prioritasnya
a)      Pengendalian inflasi
b)       Pencukupan kebutuhan pangan
c)       Rehabilitasi prasarana ekonomi
d)      Peningkatan kegiatan ekspor
e)      Pencukupan kebutuhan sandang
Komponen Rencananya
a)      Rencana fisik dengan sasaran utama:
1.      Pemulihan dan peningkatan kapasitas produksi (pangan, ekspor dan
sandang)
2.      Pemulihan dan peningkatan prasrana ekonomi yang menunjang
bidang-bidang tersebut.
b)      Rencana Moneter dengan sasaran utama:
1.      Terjaminnya pembiayaan rupiah dan devisa bagi pelaksanaan
rencana fisik
2.      Pengendalian inflasi pada tingkat harga yang relatif stabil sesuai
dengan daya beli rakyat.
Tindakan dan Kebijaksanaan Pemerintah
a)         Tindakan pemerintah “banting stir” dari ekonomi komando ke ekonomi bebas demokratis; dari ekonomi tertutup ke ekonomi terbuka; dari anggaran defisit ke anggaran berimbang. (Mubyarto, 1988).
b)         Serangkaian kebijaksanaan Oktober 1966, Pebruari 1967 dan Juli 1967
antara lain :
1. Kebijaksanaan kredit yang lebih selektif (penentuan jumlah, arah,
    suku bunga)
2. Menseimbangkan/ menurunkann defisit APBN dari 173,7% (1965),
    127,3% (1966), 3,1% (1967) dan 0% (1968). (Suroso, 1994).
3. Mengesahkan / memberlakukan undang – undang :
a)      UU Pokok Perbankan No.14/ 1967
b)      UU Perkoperasian No. 12/ 1967
c)      UU Bank Sentral No. 13/ 1968
d)     UU PMA tahun 1967 dan PMDN tahun 1968 
e)      Membuka Bursa Valas di Jakarta 1967
(2)        Program Pembangunan Dimulai Tahun 1969/ 1970 (Jangka Panjang)
·         Skala Prioritasnya
1.      Bidang pertanian
2.      Bidang prasarana
3.      Bidang industri/ pertambangan dan minyak
·         Jangka waktu dan strategi pembangunan
1.         Pembangunann jangka menengah terdiri dari pembangunan Lima  
Tahun (PELITA) dan dimulai dengan PELITA I sejak tahun
1969/ 1970
2.         Pembangunan Jangka Panjang dimulai dengan pembangunan
Jangka Panjang Tahap I (PJPT – I) selama 25 tahun, terdiri dari :
A.1.    PELITA I 69 / 70 = 73 / 74
Periode Pelita I dimulai dengan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1970, mengenai Penyempurnaan Tata Niaga Bidang Ekspor dan Impor dan Peraturan Agustus 1971, mengenai Devaluasi Mata Uang Rupiah Terhadap Dolar, dengan sasaran pokoknya adalah :
·         Kestabilan harga bahan pokok,
·         Peningkatan Nilai Ekspor
·         Kelancaran Impor
·         Penyebaran Barang di Dalam Negeri.
·         Titik berat pada sektor pertanian dan industri yang menunjang sektor pertanian.
A.2.     PELITA II 74/75 – 78/79
Kebijaksanaannya Mengenai Perkreditan:
·         mendorong para eksportir kecil dan menengah,
·         mendorong kemajuan pengusaha kecil atau ekonomi lemah dengan produk Kredit Investasi Kecil (KIK).
Kebijaksanaan Fiskal:
1)         Penghapusan pajak ekspor untuk mempertahankanØ daya saing komoditi ekspor di pasar dunia untuk menggalakkan penanaman modal asing dan dalam negeri guna mendorong Investasi Dalam Negeri.  Kebijaksanaan 15 November 1978,
2)         Menaikkan hasil produksi nasional
3)         Menaikan daya saing komoditi ekspor yang lemah karena adanya inflasi yang besar rata-ratanya 34 % akibatnya kurang dapat bersaing dengan produk sejenis dari Negara lain dan adanya resesi dan krisis dunia pada tahun 1979.
Titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri pengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
A.3.     PELITA III 79/80 – 83/84
ü  Paket Januari 1982
Tatacara pelaksanaan Ekspor-Impor dan Lalu lintas devisa. Diterapkan kemudahan dalam hal pajak yang dikenakan terhadap komoditi ekspor, serta kemudahan dalam hal kredit untuk komoditi ekspor.
ü  Paket Kebijaksanaan Imbal Beli (Counter Purchase)
Keharusan eksportir maupun importir luar negeri untuk membeli barang-barang Indonesia dalam jumlah yang sama.
ü  Kebijaksanaan Devaluasi 1983
Yaitu dengan menurunkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar dari Rp. 625/$ menjadi Rp. 970/$. Dengan harapan gairah ekspor dapat meningkat sehingga permintaan negara menjadi lebih banyak dan komoditi impor menjadi lebih mahal, karena diperlukan lebih banyak rupiah untuk mendapatkannya.
Titik berat sektor pertanian (swasembada beras) dengan meningkatkan industri pengolah bahan baku menjadi barang jadi
A.4.    PELITA IV 84/85 – 88/89
v  Kebijaksanaan INPRES No. 4 Tahun 1985, dilatarbelakangi oleh keinginan untuk meningkatkan ekspor non-migas.
v  Paket Kebijaksaan 6 Mei 1986 (PAKEM), dikeluarkan dengan tujuan untuk mendorong sector swasta di bidang ekspor maupun di bidang penanaman modal.
v  Paket Devaluasi 1986, ditempuh karena jatuhnya harga minyak di pasaran dunia yang mengakibatkan penerimaan pemerintah turun. o Paket Kebijaksanaan 25 Oktober 1986, merupakan deregulasi di bidang perdagangan, moneter dan penanaman modal dengan melakukan Penurunan Bea masuk impor untuk komoditi bahan penolong dan bahan baku, proteksi produksi yang lebih efisien, kebijaksanaan penanaman modal.
v  Paket Kebijaksaan 15 Januari 1987, melakukan peningkatan efisiensi, inovasi dan produktivitas beberapa sector indutri dalam rangka meningkatkan ekspor non-migas. o Paket Kebijaksanaan 24 Desember 1987 (PAKDES), melakukan restrukturisasi bidang ekonomi.
v  Paket 27 Oktober 1988, Kebijaksanaan deregulasi untuk menggairahkan pasar modal dan menghimpun dana masyarakat guna biaya pembangunan.
v  Paket Kebijaksanaan 21 November 1988 (PAKNOV), melakukan deregulasi dan debirokratisasi di bidang perdagangan dan hubungan Laut.
v  Paket Kebijaksanaan 20 Desember 1988 (PAKDES), memberikan keleluasaan bagi pasar modal dan perangkatnya untuk melakukan aktivitas yang lebih produktif.
Titik berat pertanian (melanjutkan swasembada pangan) dengan meningkatkan industri penghasil mesin-mesin.
A.5.     PELITA V 89/90 – 93/94
Sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dengan meningkatkan sektor industri penghasil komoditi ekspor, pengolah hasil pertanian, penghasil mesin-mesin dan industri yang banyakk menyerap tenaga kerja.
PELITA V meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya. (Suroso, 1994). Periode Pelita V Lebih diarahkan kepada pengawasan, pengendalian, dan upaya kondusif guna mempersiapkan proses tinggal landas menuju Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua.

B. Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa (otoritas) moneter (Bank sentral) untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Tujuan kebijakan moneter ada dua, yaitu:
- Tujuan umum kebijakan moneter untuk memengaruhi kondisi perekonomian agar sesuai dengan yang dikehendaki yakni dengan adanya pertumbuhan ekonomi.
- Tujuan khusus kebijakan moneter untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar untuk mencapai target-target tertentu dalam bidang ekonomi.
Kebijakan moneter dibagi 2 instrumen, yaitu :
1.         Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif biasanya berupa campur tangan Bank Sentral secara langsung terhadap kebijakan Perbankan.Adapun beberapa instrumen yang termasuk kebijakan moneter kuantitatif, yaitu:
a)         Operasi Pasar Terbuka
Yaitu kebijakan pemerintah dalam memperjualbelikan surat berharga pada masyarakat.
b)         Politik Diskonto
Yaitu kebijakan pemerintah untuk memengaruhi nilai dan jumlah uang yang beredar dengan instrumen yang digunakan adalah tingkat suku bunga pada Bank-Bank Umum.
c)         Kebijakan Cash Ratio (Persediaan Kas)
Yaitu kebijakan pemerintah untuk memengaruhi nilai dan jumlah uang yang beredar dengan instrumen dana cadangan ke dunia (cash ratio) yang tersedia di Bank Umum.
d)         Kebijakan Uang Longgar (Easy Money)
Yaitu kebijakan yang digunakan untuk mengatasi deflasi (menambah jumlah uang yang beredar) yang dipakai pemerintah untuk mempermudah syarat kredit dengan tujuan meningkatkan produksi.
e)         Kebijakan Uang Ketat (Tight Money)
Yaitu kebijakan yang digunakan pemerintah dengan menerapkan kredit selektif untuk membatasi jumlah uang yang beredar (menekan laju inflasi).
2.         Kebijakan Moneter Kualitatif
Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya berupa pengawasan dan imbauan Bank Sentral kepada kegiatan Perbankan. Jadi, bank sentral tidak campur tangan secara langsung.
Adapun beberapa instrumen yang termasuk kebijakan moneter bersifat kualitatif, diantaranya:
a)         Pengawasan pinjaman secara selektif (kredit selektif)
Yaitu kebijakan yang digunakan untuk mengendalikan dan mengawasi corak pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank.
b)         Imbauan Moral (Moral Suasion)
Yaitu kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia untuk memengaruhi setiap lembaga keuangan dan individu yang bergerak dalam bidang moneter melalui himbauan agar mereka bertindak sesuai dengan otoritas moneter (BI).

C. Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan negara atau pengeluaran negara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiskal. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran konsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerintah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:
v  Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
v  Pola persebaran sumber daya
v  Distribusi pendapatan
Kebijakan Fiskal Ekspansioner
Peningkatan belanja pemerintah dan/atau penurunan pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produk domestik bruto dan menurunkan angka pengangguran.
Kebijakan Fiskal Kontraksioner
Pengurangan belanja pemerintah dan/atau peningkatan pajak yang dirancang untuk menurunkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengontrol inflasi.

D. Kebijaksanaan Fiskal dan Moneter di Sektor Luar Negeri
Kebijakan fiskal akan mempengaruhi perekonomian melalui penerimaan negara dan pengeluaran negara. Disamping pengaruh dari selisih antara penerimaan dan pengeluaran (defisit atau surplus), perekonomian juga dipengaruhi oleh jenis sumber penerimaan negara dan bentuk kegiatan yang dibiayai pengeluaran negara.
Kebijakan moneter dan pengaruhnya terhadap perekonomian. Pada dasarnya, kebijaksanaan moneter ditujukan agar likuiditas dalam perekonomian berada dalam jumlah yang tepat sehingga dapat melancarkan transaksi perdagangan tanpa menimbulkan tekanan inflasi. Umumnya pelaksanaan pengaturan jumlah likuiditas dalam perekonomian ini dilakukan oleh bank sentral, melalui berbagai instrumen , khususnya open market operations (OMOs).
Kebijakan fiskal dan moneter di sektor luar negeri biasa disebut dengan kebijaksanaan menekan dan memindah pengeluaran. 
£  Kebijaksanaan menekan pengeluaran
Kebijaksanaan ini dilakukan dengan cara mengurangi tingkat konsumsi/ pengeluaran yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi di indonesia.  Misalnya, menaikkan pajak pendapatan dan mengurangi pengeluaran pemerintah.
£  Kebijakan memindah pengeluaran
Kebijaksanaan ini dilakukan dengan cara memindah dan menggeser pada bidang yang tidak terlalu beresiko memperburuk perekonomian Indonesia. Kebijaksanaan ini dapat dilakukan scara paksa dan dapat juga dipergunakan dengan memakai rangsangan. Secara paksa kebijaksanaan ini ditempuh dengan cara mengenakan tarif atau quota dan mengawasi pemakaian valuta asing. Sedangkan kebijaksanaan dengan rangsangan dapat ditempuh dengan cara menciptakan rangsangan-rangsangan ekspor, menyetabilkan upah dan harga di dalam negeri, dan melakukan devaluasi.