Total Tayangan Halaman

Selasa, 09 Juni 2015

WALI SONGO




Perkembangan Islam di Jawa tidak bisa dipisahkan dari peranan wali, jumlah wali yang terkenal sampai sekarang adalah sembilan, yang dalam bahasa dikenal dengan sebutan WALI SONGO. Para wali yang termasuk dalam wali songo adalah sebagai berikut :
1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
            Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar Thariqat Wali Songo . Nasab As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim Nasab Maulana Malik Ibrahim menurut catatan Dari As-Sayyid Bahruddin Ba'alawi Al-Husaini yang kumpulan catatannya kemudian dibukukan dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait yang terdiri dari beberapa volume (jilid). Dalam Catatan itu tertulis: As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin As-Sayyid Barakat Zainal Alam bin As-Sayyid Husain Jamaluddin bin As-Sayyid Ahmad Jalaluddin bin As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin As-Sayyid Ali Khali’ Qasam bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Ubaidillah bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Al-Imam Isa bin Al-Imam Muhammad bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Al-Imam Ja’far Shadiq bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib, binti Nabi Muhammad Rasulullah
            Ia diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap As-Samarqandy. Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya Kakek Bantal. Maulana Malik Ibrahim memiliki, 3 isteri bernama:
1. Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil (Raja Champa Dinasti Azmatkhan 1), memiliki 2 anak, bernama: Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah.
2. Siti Maryam binti Syaikh Subakir, memiliki 4 anak, yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad.
3. Wan Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak, yaitu Abbas dan Yusuf.
            Selanjutnya Sharifah Sarah binti Maulana Malik Ibrahim dinikahkan dengan Sayyid Fadhal Ali Murtadha (Sunan Santri/ Raden Santri) dan melahirkan dua putera yaitu Haji Utsman (Sunan Manyuran) dan Utsman Haji (Sunan Ngudung). Selanjutnya Sayyid Utsman Haji (Sunan Ngudung) berputera Sayyid Ja’far Shadiq (Sunan Kudus).
            Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit. Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.

2. Sunan Ampel (Reden Rahmat)
            Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad, menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja Champa Terakhir Dari Dinasti Ming. Nasab lengkapnya sebagai berikut: Sunan Ampel bin Sayyid Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Sayyid Jamaluddin Al-Husain bin Sayyid Ahmad Jalaluddin bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Sayyid Alwi Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin Sayyid Ali Khali’ Qasam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi bin Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid Isa bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Ali Al-Uraidhi bin Imam Ja’far Shadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah.
            Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya. Pesantrennya bertempat di Ampel Denta, Surabaya, dan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa. Ia menikah dengan Dewi Condrowati yang bergelar Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja dan menikah juga dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila binti Aryo Tejo, berputera: Sunan Bonang,Siti Syari’ah,Sunan Derajat,Sunan Sedayu,Siti Muthmainnah dan Siti Hafsah. Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning, berputera: Dewi Murtasiyah,Asyiqah,Raden Husamuddin (Sunan Lamongan,Raden Zainal Abidin (Sunan Demak),Pangeran Tumapel dan Raden Faqih (Sunan Ampel 2. Makam Sunan Ampel teletak di dekat Masjid Ampel, Surabaya.

3. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
            Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya padagamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan dengan namanya.Universitas Leiden menyimpan sebuah karya sastra bahasa Jawa bernama Het Boek van Bonang atau Buku Bonang. Menurut G.W.J. Drewes, itu bukan karya Sunan Bonang namun mungkin saja mengandung ajarannya. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525.

4. Sunan Drajat
            Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri sebagai wilayah perdikan, bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembang macapat Pangkurdisebutkan sebagai ciptaannya. Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan wafat wafat pada 1522.

5. Sunan Kudus
            Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sunan Kudus adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah.
            Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang, penasehat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawotopenguasa Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.

6. Sunan Giri
            Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik; yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.

7. Sunan Kalijaga
            Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk Ilir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.

8. Sunan Muria
            Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga dari isterinya yang bernama Dewi Sarah binti Maulana Ishaq. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung. Jadi Sunan Muria adalah adik ipar dari Sunan Kudus.

9. Sunan Gunung Jati
            Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah Umdatuddin putra Ali Nurul Alam putra Syekh Husain Jamaluddin Akbar. Dari pihak ibu, ia masih keturunan keraton Pajajaranmelalui Nyai Rara Santang, yaitu anak dari Sri Baduga Maharaja. Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah dan pemerintahannya, yang sesudahnya kemudian menjadi Kesultanan Cirebon. Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin, juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di Banten, sehingga kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Kesultanan Banten.

TABUNGAN




   Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu yang dimana penyetoran maupun penarikannya dapat dilakukan kapan saja. Tabungan merupakan sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek.  
   Berbeda dengan bunga deposito yang merupakan sudah ditentukan sesuai dengan nominal deposito dan jangka waktu yang dipilih nasabah pada pembuatan rekening deposito. Bank memberikan bunga tabungan kepada nasabah agar nasabah semakin rajin menabung dan dana yang tersimpan di tabungan dapat berkembang.

   Bunga tabungan biasanya dihitung tiap akhir bulan dari saldo rata-­rata harian pada bulan tersebut. Bunga tabungan bisa diberikan secara single rate, artinya berapa pun jumlah uang nasabah di tabungan bunganya tetap sama. Bunga tabungan juga diberikan secara bertingkat, artinya pada jumlah saldo yang berbeda, bunga yang diberikan tidak sama. Biasanya, semakin banyak saldo yang mengendap bunga yang diberikan semakin tinggi. Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktu-waktu, karena itu suku bunga ini disebut suku bunga mengambang atau floating rate. Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu (fixed rate). Selain itu, biasanya bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan berlaku.

   Secara umum dalam menghitung bunga tabungan terdiri atas tiga macam metode. Berikut ini adalah transaksi rekening tabungan Tuan Junawan untuk bulan Juli tahun 2010 dengan suku bunga 12% dan pajak 15%.

Tanggal
Uraian
Nominal
(dalam rupiah)
Saldo
(dalam rupiah)
Hari
05
Setoran awal
500.000
500.000
5 hari
10
Setoran kliring
2.000.000
2.500.000
7 hari
17
Penarikan tunai
1.000.000
1.500.000
11 hari
28
Transfer masuk
1.500.000
3.000.000
4 hari
31


3.000.000
27 hari

a. Metode Saldo Terendah
   Dalam metode ini, perhitungan bunga menggunakan saldo terendah selama bulan berjalan. Rumus:
Bunga = saldo x bunga x hari
          hari satu tahun

Perhitungan tabungan Tuan Junawan dengan metode saldo terendah:
Bunga = 500.000 x 12% x 27   = Rp 4.438,35
                           365
Pajak = Rp 4.438,35 x 15% = Rp 665,75
Bunga yang diterima = Rp 4.438,35 – Rp 665,75 = Rp 3.772,60
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKsVd3LLwus6QnOHR95XmHbzncpVrFddi8Y1FTdEGLTaCTSO3kbgmUqv3mVfSmGgrQt7yYdgTkfhmXOIpj0Vj08CQ1Rxi5Gt01qehOuPZ0T77MaTfSrpJa6Dm36SWJEXugVAIxu-PB_Ese/s1600/2.JPG

b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata
   Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Sehingga kita harus menghitung terlebih dahulu saldo rata-ratanya. Rumus:
Saldo rata-rata =

Perhitungan tabungan Tuan Junawan dengan metode saldo rata-rata:
SR = (500.000 x 5) + (2.500.000 x 7) + (1.500.000 x 11) + (3.000.000 x 4)
31
SR = 2.500.000 + 17.500.000 + 16.500.000 + 12.000.000
                                              31
SR = 48.500.000 = Rp 1.564.516,13
                31
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNjp4aN7U3RTrQb7o8ikt5bLvP27hGFI9uy4giZ0yNfWNXJLK3NAFS-QxWKWR8q_yqkbeilwdU6vm03sMIpMWHX5dlkhUacBifs7IsJU0IzHAzg5MaIT9_j8CGVuNPmBUlce11Vwv-4GU0/s1600/3.jpg

   Setelah diketahui saldo rata-ratanya, maka dapat dilakukan penghitungan bunga yang diperoleh, antara lain seperti berikut ini:
Bunga = 1.564.516,13 x 12% x 27 = Rp 13.887,76
                               365
Pajak = 13.887,76 x 15% = Rp 2.083,16
Bunga yang diterima = 13.887,76 - 2.083,16 = Rp 11.804,6
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-vZznB1PoYuIs5lumKX-v9QKrYnPRdX05qC0oeN4RhAiyeUwSxwKA94b-TYmT4fu41qhmO5A2DE3VrTNyJbN8mQwf9gam66CP_hl8iRlmrY5IDV2eUb0K4TEhASnyTbMQH51vljjDx24A/s1600/5.JPG

c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian
   Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.
Rumus:
Bunga =  nominal x bunga x hari
       hari 1 tahun

Perhitungan tabungan Tuan Junawan dengan metode saldo harian:
Bunga = 500.000 x 12% x 5 = Rp 821,92
                            365
Bunga = 2.500.000 x 12% x 7 = Rp 5.753,42
                            365
Bunga = 1.500.000 x 12% x 11 = Rp 5.424,66
                            365
Jumlah bunga yang diterima = 821,92 + 5.753,42 + 5.424,66 = Rp 12.000
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1y9rlYuPha7JwV44OdGkSNIdVqpbIeAvVpj_P_x4mPV8zwcWbippwZsZj1tZYpij5istwF9OWj_TXvGf8x_1x4AyZgDbMov6L1fhgkW6ofBs_C_xXdozY0AFEwcikt5Qhh1D_Hl3O8W6i/s1600/6.JPG


Sumber: