Total Tayangan Halaman

Senin, 03 Desember 2012

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

A. Definisi Akuntansi
Secara teknis, akuntansi merupakan kumpulan prosedur-prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan.
Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi akuntansi:
Menurut American Accounting Association (AAA)
Akuntansi adalah “Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut “.
Menurut Arnold
Definisi akuntansi dipandang sebagai suatu sistem untuk menyediakan informasi (terutama keuangan) kepada siapa saja yang harus membuat keputusan dan mengendalikan penerapan keputusan tersebut.
Menurut C. West Churman
Akuntansi merupakan sebagai pengalaman tertulis yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Menurut Widjaya Tunggal
“Akuntansi sering kali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan (language of business) yang berguna untuk memberikan informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi ini merupakan data yang disajikan/diperoleh perusahaan yang bersifat keuangan dan dinyatakan dalam istilah-istilah moneter. Dengan memahami itu maka kita akan bisa Paham Lebih Dalam Tentang Akuntansi”.

B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu perusahaan/organisasi. Dari laporan akuntansi kita dapat melihat posisi keuangan suatu perusahaan/organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan, khususnya oleh pihak manajer/manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

C. Pihak-Pihak yang Berkepentingan
Pihak – pihak yang berkepentingan dalam akuntansi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Pihak Internal
Pihak yang menyelenggarakan usaha dan berhubungan langsung dengan perusahaan. Pihak-pihak internal antara lain :
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
 2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer dan jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi), serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
Pihak Eksternal
Pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. Pihak-pihak eksternal antara lain :
1. Para investor
Kalau kita mau investasi dana tentunya kita akan mencati perusahaan yang kondisinya bonafid. Bagi para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
2. Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga hanya ingin memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
3. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
4. Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.

D. Prinsip Akuntansi
Berikut ini akan dibahas prinsip-prinsip akuntansi:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya. Misalnya, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawarkan harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang/ jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas/ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode/prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

E. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada hakikatnya adalah hasil dari proses akuntansi yang menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Berikut ini pendapat mengenai pengertian laporan keuangan:
Menurut Zaki Baridwan (2000:7), laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan yang merupakan ringkasan dari suatu transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:2), laporan keuangan meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan, dan laporan lain serta materi penjelasan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan dalam laporan tersebut.

F. Isi Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
•    Neraca
•    Laporan laba rugi
•    Laporan perubahan ekuitas
•    Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
•    Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

G. Bentuk Neraca
Neraca dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel. Bentuk skontro artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelah menyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
Perbedaan neraca bentuk staffel dengan skontro adalah bentuk staffel disusun secara vertikal. Harta pada bagian atas dan utang dengan modal pada bagian bawah. Bentuk skontro, harta aktiva pada sisi kiri, sedangkan utang dan modal pada sisi kanan.

H. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba/rugi bersih.
Unsur-unsur laporan laba rugi biasanya terdiri dari :
a)    Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan, yaitu:
1.    Pendapatan (Revenues), yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa, pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis, dan sewa.
2.    Keuntungan (Gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul/tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
b)    Beban (Expense), terdiri dari:
1.    Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan, aktiva tetap, yang meliputi misalnya harga pokok penjualan, gaji, upah, dan  penyusutan.
2.    Kerugian yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul/tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, misalnya rugi karena bencana kebakaran, banjir, atau pelepasan aktiva tidak lancar.

I. Bentuk Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk , yaitu :
•    Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih/rugi bersih.
•    Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.

J. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),  tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.



http://belajarbisnisinternet.blogdetik.com/review/pengertian-akuntansi-menurut-para-ahli/
http://carapedia.com/pengertian_definisi_akuntansi_info2032.html
http://aktrismonika.blogspot.com/2012/02/sejarah-definisi-dan-fungsi-akuntansi.html
http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-11-akuntansi-dan-laporan-keuangan.html
http://myaccblog.blogspot.com/2010/07/pihak-pihak-yang-berkepentingan-dengan.html
http://myaccblog.blogspot.com/2010/07/prinsip-prinsip-akuntansi.html
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2060461-pengertian-laporan-keuangan/
http://anitasimarmata.blogspot.com/2011/06/perbedaan-bentuk-dan-isi-laporan.html

1 komentar:

  1. mitanggraini aku mw nanya apa perbedaan neraca yang digunakan sebagai laporan keuangan dengan neraca yang disusun setelah membuat buku besar?trimakasih sblmnya

    BalasHapus