1.
MANAJEMEN
A.1.
Pengertian Manajemen
a. Pengertian Manajemen menurut James A. F Stoner, 1996
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Pengertian Manajemen menurut The Liang Gie, 1982
Manajemen adalah unsur yang merupakan rangkaian
perbuatan menggerakkan karyawan-karyawan dan mengarahkan segenap fasilitas
kerja agar tujuan organisasi yang bersangkutan benar-benar tercapai.
c. Pengertian Manajemen menurut Marry Parker Follet
Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang lain.
d. Pengertian Manajemen Richard L. Daft
Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran
organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengeendalian sumber daya organisasi.
A.2.
Peranan Manajemen
Peranan manajemen yang harus diperankan oleh
manajer, yaitu
a)
Peran Interpersonal
Hubungan antara manajer dengan orang yang ada di
sekelilingnya, meliputi:
- Figurehead (Pemimpin Simbol), sebagai simbol-simbol dalam acara perusahaan.
- Leader (Pemimpin), menjadi pemimpin yang memberi motivasi para karyawan serta mengatasi masalah yang muncul.
- Liaison (Penghubung), menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
b)
Peran Informasi
Berperan dalam mengatur informasi yang dimiliki baik
berasal dari dalam maupun dari luar organisasi, meliputi :
-
Monitor
/ Pemantau : mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan, dan merekam
kejadian/peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak
langsung.
-
Disseminator
/ Penyebar : menyebar informasi yang didapat kepada orang-orang dalam
organisasi.
-
Spokeperson
/ Juru Bicara : mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
c)
Peran Pengambil Keputusan
Peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan
sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi :
- Enterpreneur / Kewirausahaan : membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja / perusahaan.
B.
Latar Belakang Sejarah Manajemen
Inovasi penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad
ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda (1494)
menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan, dan kendali manajemen.
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku
Ekonomi klasik seperti Adam Smith
dan John Stuart Mill memberikan
teori pengaturan sumber daya, produksi, dan penetapan harga. Pada saat hampir
bersamaan, beberapa penemu (Eli Whitney,
James Watt, dan Matthew Boulton
mengembangkan teknik produksi seperti penetapan standar, prosedur kontrol
kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja. Pada
pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry
Poor, dan M.Laughlin
memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur
organisasi, dan kontrol pengembangan pekerja. Pada akhir abad 19, pelaku
ekonomi marginal Alfred Marshall dan
Leon Walras memperkenalkan lapisan
baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1990an manajer mencoba mengganti
teori mereka secara keseluruhan berdasarkan sains. Teori pertama tentang
manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Henry Fayol dan Alexander Church
menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain. Peter Drucker menulis salah satu buku
paling awal tentang manajemen terapan : “Konsep Korporasi”(Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini
muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang
menugaskan penelitian tentang organisasi. H.
Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C
Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an,
Patrick Blackett mengombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan
lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi sering dikenal dengan “Sains
Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam
manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
C.1.
Fungsi Manajemen
Pada hakekatnya fungsi manajemen dikombinasikan
menjadi 10 fungsi, yaitu:
1. Forecasting
(Ramalan)
Meramalkan dan memproyeksikan terhadap kemungkinan
yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning
(Perencanaan)
Penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk
mencapai hasil yang diharapkan.
3. Organizing
(Organisasi)
Pengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan,
termasuk dalam hal penetapan susunan organisasi, tugas, dan fungsinya.
4. Staffing /
Assembling Resources (Penyusunan Personalia)
Penyusunan personalia dilaksanakan sejak penarikan
tenaga kerja baru, latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar setiap
petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.
5. Directing /
Commanding (Pengarah / Mengkomando)
Usaha memberi bimbingan, saran-saran, dan perintah
dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi wewenang) untuk
dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai tujuan yang ditetapkan.
6. Leading
(Kepemimpinan)
Pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar
bertindak sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
7. Coordinating
( kordinasi)
Menyelaraskan tugas / pekerjaan agar tidak terjadi
kekacauan dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan menghubungkan,
menyatupadukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
8. Motivating
(Motivasi)
Pemberian semangat, inspirasi, dan dorongan kepada
bawahan agar mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.
9. Controlling
(Pengawasan)
Penemuan dan penerapan cara serta peralatan untuk
menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai tujuan.
10. Reporting
(Pelaporan)
Penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis,
maupun lisan.
C.2.
Proses Manajemen
1) Planning
(Merencanakan)
Manajer memikirkan dengan matang terlebih dahulu
sasaran dan tindakan mereka berdasarkan metode, rencana, logika dan bukan
berdasarkan perasaan.
2) Organizing
(Mengorganisasikan)
Proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan,
wewenang, dan sumber daya di antara anggota organisasi, sehingga mereka dapat
mencapai sasaran organisasi.
3) Actuating
(Memimpin)
Mengarahkan, memotivasi, dan mempengaruhi aktivitas
yang berkaitan dengan pekerjaan anggota kelompok atau seluruh organisasi.
4) Controlling
(Mengendalikan)
Proses memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai
dengan aktivitas yang direncanakan. Manajer harus meyakini tindakan yang
dilakukan oleh anggota organisasi benar-benar menggerakkan organisasi kearah
sasaran yang telah dirumuskan.
D.
Ciri-Ciri Manajer Profesional
- Berpendidikan
- Pelatihan
- Pengalaman
- Memiliki minat dan dorongan untuk bersedia
memainkan peran sebagai manajer profesional
Manajer yang profesional dituntut mempunyai sifat
dan sikap sebagai berikut :
1. Mempunyai rasa percaya diri yang besar
Yaitu menyadari bahwa dirinya mempunyai kemampuan
tertentu dan optimis dapat melakukan kegiatan / usaha tertentu.
2. Berpandangan jauh ke depan
Seorang manajer yang profesional harus memiliki
visi.
3. Berwawasan luas
Manajer profesional tidaklah selalu harus seorang
yang ahli secara teknis di bidang tertentu, tetapi cukup seorang yang banyak
pengetahuan secara umum mengenai hal-hal yang terkait dengan bidang yang
dikelola.
4. Berorientasi pada pencapaian tujuan dan hasil
Manajer harus bersikap berorientasi pada pencapaian
tujuan agar hasilnya sesuai dengan rencana.
5. Berbudaya korporat
Yaitu bersikap transparansi, indenpendensi,
reponsif, akuntabilitas, dan kejujuran.
E.
Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
a) Keterampilan Konseptual (Conceptional Skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan membuat ide, konsep, dan gagasan yang kemudian harus dijabarkan menjadi suatu
rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan / konsep tersebut demi kemajuan
organisasi. Proses penjabaran ide menjadi rencana kerja yang kongkret itu
disebut proses perencanaan (planning).
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional merupakan keterampilan untuk membuat
rencana kerja.
b) Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain (Humanity Skill)
Manajer juga memerlukan keterampilan berkomunikasi
atau keterampilan kemanusiaan. Dengan adanya sikap komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan mereka akan
bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan ini diperlukan baik di tingkat manajemen atas, menengah,
maupun bawah.
c) Keterampilan Teknis (Technical Skill)
Pada umumnya merupakan bekal bagi manajer tingkat
yang lebih rendah. Keterampilan ini merupakan kemampuan menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin,
membuat kursi, akuntansi.
Ricky
W. Griffin menambahkan 2 keterampilan dasar yang perlu
dimiliki manajer, yaitu:
a. Keterampilan Manajemen Waktu
Merupakan keterampilan yang menjurus pada kemampuan
seorang manajer dalam menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana Waktu
yang mereka miliki merupakan aset berharga, apabila mereka menyia-nyiakan
waktu, berarti mereka membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas
perusahaan.
b. Keterampilan Membuat Keputusan
Merupakan keterampilan mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan ini adalah yang paling
utama bagi seorang manajer, terutama kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan 3 langkah pembuatan keputusan, yaitu:
1. Manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya.
2. Manajer harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang
dianggap paling baik.
3. Manajer harus
mengimplementasikan alternatif yang
telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur
yang benar.
2.
ORGANISASI
A.
Definisi Organisasi
Berikut ini pengertian organisasi menurut para ahli,
yaitu :
- Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan manajer tujuan bersama.
- James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard, organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh 2 orang / lebih.
- Stephen P. Robbins, organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
B.
Pentingnya Mengenal Organisasi
Organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk
mencapai suatu tujuan bersama. Perlu kita pahami bahwa yang menjadi dasar
organisasi bukanlah “SIAPANYA”, akantetapi “APANYA”. Maksudnya, yang
dipentingkan dalam organisasi bukan siapa orang yang akan memegang organisasi,
tetapi apakah tugas dari organisasi. Apabila kita telah mengenal organisasi,
maka organisasi dapat memberikan kita beberapa manfaat, yaitu :
a) Organisasi sebagai
penutun pencapaian tujuan
Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya
organisasi yang baik.
b) Organisasi dapat
mengubah kehidupan masyarakat
Contohnya, jika organisasi bergerak di bidang
kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat.
c) Organisasi
menawarkan karier
Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika
kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi
solusi.
d) Organisasi sebagai
cagar ilmu pengetahuan
Organisasi selalu berkembang seiring dengan munculnya
fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat
dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu
pengetahuan.
C.
Bentuk-Bentuk Organisasi
1)
Organisasi Garis
Bentuk organisasi tertua dan paling sederhana.
Organisasinya masih kecil, jumlah karyawannya sedkit dan saling mengenal, serta
spesialisasi kerja belum tinggi.
2)
Organisasi Garis dan Staff
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas
dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah
karyawannya banyak. Staff yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu, tugasnya
member nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan dalam organisasi.
3)
Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus
dilaksanakan organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya
dapat dibedakan jelas.
4)
Organisasi Panitia
Organisasi ini dibentuk hanya untuk sementara saja.
Setelah tugas selesai, maka selesailah organisasi terebut.
5)
Organisasi Lini dan Staff
Staff tugasnya memberi layanan dan nasihat kepada
manajer dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Tugas yang dilakukan oleh organisasi
ini merupakan tugas-tugas pokok dari organisasi / perusahaan.
D.
Prinsip-Prinsip Organisasi
a)
Perumusan Tujuan yang Jelas
Tujuan dan arah
merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi, karena
dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik
maupun nonfisik.
b)
Pembagian Kerja
Pembentukan suatu
organisasiharus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masingg-masing
unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadi tumpang tindih aktivitas
dan kemudian dapat menghambat tujuan.
c)
Delegasi Kekuasaan
Jika adanya pembagian
kerja yang jelas, maka akan terlihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan
(wewenang) dari masing-masing unit kerja.
d)
Rentang Kekuasaan
Merupakan penjabaran
dari pendelegasian kekuasaan. Parameter dan tolak ukur pun harus menjadi bagian
dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan
(kesewenangan kekuasaan).
e)
Tingkat Pengawasan
Penggambaran tingkat
pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya haruslah
terlihat dalam struktur organisasi. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan
kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
f)
Kesatuan Perintah dan Tanggung Jawab
Jika tergambarnya
struktur organisasi jelas, maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat
pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi
(perintah) akan nampak.
g)
Koordinasi
Koordinasi harus
terlihat dengan jelas dalam penyusunan organisasi agar tujuan organisasi akan
semakin cepat tercapai.
E.
Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Keberhasilan dan kegagalan organisasi berhubungan
erat dengan peran para anggotanya. Suatu keberhasilan dapat tercapai apabila
adanya kerjasama yang baik antar anggota. Begitu pula sebaliknya, kegagalan
akan terjadi apabila tidak adanya kerjasama yang baik antar anggota. Oleh
karena itu, untuk mencapai suatu keberhasilan dalam organisasi harus dapat
menjalin hubungan yang baik antar
anggota agar tercapainya tujuan organisasi tersebut.
Referensi :
Ilmuakuntansi.web.id/pengertian-manajemen-menurut-ahli/
blogbintang.com/pengertian-manajemen
vinabastian.blogspot.com/2012/04/peranan-manajemen-dalam-organisasi.html?m=1
id.shvoong.com/social-sciences/743569-sejarah-manajemen/
setiawandika19.blogspot.com/2011/11/fungsi-fungsi-manajemen.html?m=1
sigmavite.blogspot.com/2011/04/proses-manajemen.html?m=1
rahmanelieser.blogspot.com/2010/10/manajemen-dan-organisasi.html?m=1
rismaeka.wordpress.com/2010/10/16/manajemen-dan-organisasi/
id.m.wikipedia.org/wiki/Organisasi
saefulbafri009.blogspot.com/2010/11/organisasi-manajemen-bab-5.html?m=1
alfiantoromdoni.blogspot.com/2012/01/manajemen-dan-organisasi.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar