Total Tayangan Halaman

Selasa, 06 November 2012

PEMASARAN




A.1. PENGERTIAN PASAR
Pengertian pasar secara sempit adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Pengertian pasar secara luas menurut W. J. Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.

A.2. PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik perusahaan barang ataupun jasa, dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran adalah bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

B. JENIS-JENIS PASAR
1. Berdasarkan Wujudnya
            a) Pasar Konkret (Pasar Nyata)
            Pasar yang menunjukkan suatu tempat terjadinya hubungan secara langsung (tatap
 muka) antar pembeli dan penjual, barang yang diperjualbelikan pun berada di tempat
 tersebut. Misalnya, pasar tradisional dan swalayan.
b) Pasar Astrak (Pasar Tidak Nyata)
Pasar yang menunjukkan hubungan antar penjual dan pembeli, baik secara langsung
 maupun tidak langsung, tetapi barang yang diperjualbelikan tidak secara langsung
dapat diperoleh pembeli. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Indonesia.
2. Berdasarkan Waktu Terjadinya
            a) Pasar Harian
            Merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya, pasar pagi, toserba,
dan warung-warung .
b) Pasar Mingguan
Merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap 1 minggu sekali. Misalnya, pasar
 senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan.
c) Pasar Bulanan
Merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap 1 bulan sekali, dan dalam
aktivitasnya dapat menghabiskan waktu 1 hari / lebih. Misalnya, pasar yang biasa
terjadi di kantor-kantor tempat pensiunan / purnawirawan yang mengambil uang
tunjangan pensiunannya tiap awal bulan.
d) Pasar Tahunan
Merupakan pasar yang melakukan aktitivitas setiap 1 tahun sekali, biasanya pasar ini
 berjalan lebih dari 1 hari / bahkan mencapai lebih dari 1 bulan. Misalnya, Pekan Raya
Jakarta (PRJ).
e) Pasar Temporer
Merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu (
tidak rutin), biasaya terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya, pasar murah, bazar, dan
pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.
3. Berdasarkan Luas Jangkauannya
            a) Pasar Lokal
            Merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah /
wilayah tertentu saja
b) Pasar Nasional
Merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah /
wilayah dalam suatu negara. Misalnya, pasar kayu putih di Ambon dan pasar
tembakau di Deli.
c) Pasar Internasional
Penjual dan pembeli dari berbagai negara. Misalnya, pasar tembakau di Bremen
Jerman.
4) Berdasarkan Hubungan dengan Proses Produksi
            a) Pasar Output (Pasar Produksi)
            Merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya
            dalam bentuk jadi).
            b) Pasar Input ( Pasar Faktor Produksi)
            Merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa
sebagai masukan  pada suatu proses produksi. Misalnya, SDA berupa bahan tambang,
hasil pertanian, barang modal, dan tenaga kerja.
5) Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual dan Pembeli)
            a) Pasar Persaingan Sempurna
            Merupakan sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat
banyak dan produk yang dijual bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan
(identik). Harganya terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara
permintaan dan penawaran, sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat
mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price taker).
            b) Pasar Persaingan Tidak Sempurna
            1. Pasar Monopoli
            Berasal dari bahasa Yunani, yaitu monos = satu dan polein = menjual. Monopoli
adalah suatu bentuk pasar yang hanya ada 1 penjual yang menguasai pasar. Penentu
harganya (price maker) adalah seorang penjual (monopolis). Monopolis dapat
menaikan / mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi. Semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal barang tersebut,
begitu juga sebaliknya. Akantetapi, penjual juga memiliki keterbatasan dalam
penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda
pembelian / mencari / membuat barang subtitusi produk tersebut atau yang akan lebih
buruk orang itu akan mencari barang tersebut di pasar gelap (black market).
2. Pasar Oligopoli
Merupakan pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umunya jumlah perusahaan lebih dari 2, tetapi kurang dari 10. Setiap
perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
pasar, di mana keuntungan yang mereka dapat tergantung dari tindak-tanduk pesaing
mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan
harga, dsb merupakan bertujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Struktur oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi. Misalnya, industri semen, industri mobil, industri kertas
3. Pasar Monopolistik
Merupakan bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan
barang serupa, tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar
ini tak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiri yang membedakannya dengan produk lain. Pada pasar ini produsen
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak
sebesar produsen pasar monopoli dan oligopoli. Karena perbedaan dan ciri khas suatu
barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih
merek tersebut walaupun harganya naik. Misalnya, pasar sepeda motor Indonesia.
Sebut saja sepeda motor Honda yang memiliki ciri khas yang irit bahan bakar,
sedangkan Yamaha memiliki ciri khas mesin yang stabil dan jarang rusak. Pada
akhirnya masing-masing merek memiliki pelanggan setia. Dapat disimpulkan bahwa
pada pasar monopolistik harga bukanlah faktor yang mendongkrak penjualan, tetapi
bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik dalam masyarakat.
Oleh karena itu, perusahaan yang berada dalam pasar ini harus aktif mempromosikan
produk sekaligus menjaga citra perusahaan.
3. Pasar Monopsoni
Merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan / pembelinya. Dalam
pengertian ini, pasar monopsoni adalah bentuk interaksi antara permintaan dan
penawaran di mana permintaannya / pembelinya hanya 1 perusahaan. Misalnya, PT.
Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
4. Pasar Oligopsoni
Merupakan pasar di mana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen. Misalnya, Telkom, Indosat, Mobile-8, excelcomindo merupakan beberapa perusahaan pembeli infrastruktur telekomunikasi seluler.

C. KONSEP-KONSEP INTI PEMASARAN
Mempelajari konsep inti pemasaran akan sangat membantu dalam memahami hakekat pemasaran. Kotler (2003:6-12) mengidentifikasi konsep inti pemasaran, antara lain :
1) Target Markets and Segmentation
Segmentation berkaitan dengan pengelompokan pasar yang menuntut bauran pemasaran yang berbeda. Segmen pasar dapat diidentifikasi berdasarkan efek demographic, psychographic, dan perilaku konsumen. Perusahaan kemudian memilih dan menetapkan segmen pasar yang akan dilayani sebagai pasar sasaran.
2) Marketplace, Marketspace, and Metamarket
Marketplace bersifat fisik seperti seseorang berbelanja di suatu toko. Marketspace bersifat digital seperti seseorang berbelanja melalui internet. Metamarket bersifat komplementer dari barang dan jasa berbagai industri yang relevan seperti automobile metamarkets, terdiri dari : pabrik mobil, dealer mobil, lembaga keuangan, perusahaan asuransi.
3) Marketers and Prospects
Marketer adalah seseorang / organisai yang berusaha mendapatkan suatu respons (perhatian, pilihan, dan pembelian) dari pihak lain / prospect.
4) Need, Wants, and Demand
Marketer harus berusaha memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan berkaitan dengan sesuatu yang harus / menuntut pemenuhan, setidaknya untuk kelangsungan hidup, berinteraksi, dan berkembang. Untuk kelangsungan hidup manusia membutuhkan makanan, pakaian, rumah, dll. Kebutuhan berbeda dengan keinginan, walaupun setiap keinginan manusia selalu didasarkan / diturunkan dari kebutuhannya. Keinginan seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman, kebudayaan, pendidikan, geografis, demografis, dll. Keinginan ditunjukan oleh pilihan, seperti dalam hal makanan seseorang menginginkan roti dan yang lain menginginkan nasi. Suatu keinginan yang didukung oleh daya beli akan melahirkan permintaan. Jadi, permintaan seseorang atas suatu produk terkait dengan kebutuhan dan keinginan tentang produk itu yang didukung oleh kemampuan untuk mendapatkannya / daya belinya.
5) Product, Offering, and Brand
Produk berkaitan dengan nilai, yaitu seperangkat manfaat yang ditawarkan kepada konsumen untuk memuaskan kebutuhannya.
6) Value and Satisfaction
Kesesuaian antara kinerja produk dengan tuntutan konsumen akan membentuk kepuasan bagi kosumen yang bersangkutan. Dalam hal ini, kepuasan konsumen melibatkan komponen kinerja produk yang dibelinya dan tuntutannya (harapannya) atas produk tersebut. Tingkat kepuasan konsumen tergantung pada kesesuaian antara kedua komponen itu. Kepuasan dapat juga dikaji dari nilai konsumen berupa kesesuaian manfaat yang diperoleh konsumen dari suatu produk yang dibelinya dengan biaya / pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh produk itu. Manfaat yang dirasakan kosumen berupa manfaat fungsional dan manfaat emosional. Sedangkan biaya  yang dikeluarkan berupa uang, energi, waktu, dan mental. Agar dapat menciptakan nilai konsumen yang tinggi maka perusahaan / produsen harus mampu memberikan manfaat yang lebih besar dari suatu produk yang ditawarkannya dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk itu.
7) Exchange and Transactions
Pertukaran merupakan proses mendapatkan suatu produk dari pihak tertentu melalui penawaran. Ada 5 syarat terjadinya pertukaran, yaitu:
            1. Sekurang-kurangnya terdapat 2 pihak.
            2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain.
            3. Masing-masing pihak kapabel dalam berkomunikasi.
4. Masing-masing pihak bebas menerima / menolak penawaran petukaran.
5. Masing-masing pihak saling mempercayai.
Dalam pertukaran kedua pihak bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan dan terjadilah transakti. Dalam hal ini transaksi merupakan suatu pertukaran nilai antara 2 pihak / lebih, melibatkan waktu dan tempat.
8) Relationship and Networks
Relationship marketing bertujuan untuk membangun hubungan yang saling memuaskan dalam jangka panjang dengan konsumen, pemasok, distributor, dll. Outcome dari relationship marketing berupa suatu jaringan pemasaran antara perusahaan dengan stakeholer-nya (konsumen, karyawan, pemasok, distributor, dll).
9) Marketing Channels
Guna mencapai pasar sasaran, marketer menggunakan 3 jenis saluran pemasaran, yaitu :
a) Communication Channels, yaitu menyampaikan dan meneriman pesan kepada dan dari pasar sasaran.
b) Distribution Channels, yaitu menyampaikan produk / jasa kepada pembeli.
c) Service Channels, yaitu menyelenggarakan transaksi dengan pembeli potensial yang melibatkan warehouse, perusahaan transportasi, bank, dan perusahaan asuransi untuk memfasilitasi transaksi.
10) Supply Chain
Menggambarkan suatu sistem penyampaian nilai dan tentang saluran yang lebih panjang mulai dari bahan baku, produk akhir sampai ke pembeli akhir.
11) Competition
Mencakup seluruh pesaing aktual dan potensial. Terdapat 4 level persaingan, yaitu Brand Competition, Industri Competition, Form Competition, and  Generic Competition.
12) Marketing Environment
Terdiri dari lingkungan tugas mencakup perusahaan, pemasok, distributor, konsumen, dan lingkungan yang lebih luas mencakup lingkungan demograpi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan politik-legal, dan lingkungan sosial-budaya. Lingkungan yang lebih luas terdiri dari kekuatan yang memiliki pengaruh pada pelaku dalam lingkungan tugas.
13) Marketing Program
Tugas marketer adalah mengembangkan suatu program pemasaran / rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini, bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam suatu pasar sasaran. Pada dasarnya alat-alat dalam bauran pemasaran itu terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi. 

 D. MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

E. BAURAN PEMASARAN
Bauran pemasaran ada 4 kelompok utama (4P), yaitu:
1. Product (Produk)
Menurut Philip Kotler, “A product is a thing that can be offered to a market to satify a want or need”. Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau, konsumi yang dapat memenuhi keinginan / kebutuhan.
2. Price (Harga)
Menurut Pilip Kotler, “Price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk / jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan kosumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk / jasa.
Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi 1 / lebih diantara 3 perangkat pertimbangan berikut :
1). Cost-Based Pricing (Penetapan Harga Berdasarkan Biaya)
a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan Harga biaya Plus)
Merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, di mana metode ini menambahkan stadar mark-up terhadap biaya produk.
b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis Peluang Pokok dan Penetapan Harga Laba Sasaran)
Digunakan oleh perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even / membuat target laba yang akan dicari.
2) Value-Based Pricing (Penetapan Harga Berdasarkan Nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
3) Competition-Based Pricing (Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan)
a) Going-Rate Pricing (Penetapan Harga Berdasarkan Harga yang Berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi / lebih rendah dan pesaing utamanya.
b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan Harga Penawaran Tertutuup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya / permintaan perusahaan.
3. Promotion (Promosi)
Menurut  Kotler, “Promotion includes all the activities the company undertakes to communicate and promote its product the targets market”. Menurutnya, promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
a) Advertising (Periklanan)
Suatu promosi barang / jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
b) Personal Selling (Penjualan Perorangan)
Dilakukan oleh wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
c) Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk / jasa suatu perusahaan.
d) Public Relation (Publisitas)
Kegiatan pengiklanan secara tidak langsung di mana produk / jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi. 
 4. Place (Tempat / Distribusi)
Menurut Philip Kotler, “The various the company undertakes ro make the product accessible and available to target customer. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan / menyampaikan jasa kepada pelanggan dan di mana hal tersebut akan dilakukan. Place / distribusi mempunyai peranan penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

Teori bauran pemasaran terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P di mana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).

F. TUJUAN SISTEM PEMASARAN
1. Memperkenalkan produk kepada umum
2. Melakukan promosi baik dalam bentuk fisik maupun non fisik
3. Mendukung penjualan hingga terjadinya penjualan
4. Melakukan pemetaan terhadap pasar (market share, dsb)
5. Analisis terhadap kompetitor (pesaing usaha)
6. Membuat feed back  bagi produksi (tentang kekurangan dan kelebihan produk yang dibuat 
    dan dipasarkan)
7. Sebagai acuan / pertimbangan untuk peningkatan produksi pada periode selanjutnya 

G. PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI PEMASARAN
Ada 5 macam pendekatan yang digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran, yaitu :
1. Komoditi (Commodity Approach)
2. Pendekatan Kelembagaan (Institutional Approach)
3. Pendekatan Analitis / Efisiensi Pemasaran (Analytical Approach)
4. Pendekatan Struktur Tingkah Laku dan Penampilan Pasar (SCP Approach)
5. Pendekatan Manajemen Pemasaran (Marketing Management Approach)


 Referensi :
organisasi.org/pengertian_definisi_pasar_dan_faktor_produksi_ilmu_ekonomi_manajemen
skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html?m=1
putriiannisa.wordpress.com/2012/01/09/jenis-jenis-pasar/
harisahmad.blogspot.com/2010/05/pengertian-dan-konsep-inti-pemasaran.html?m=1
ciku.typepad.com/blog/2009/12/definisi-pemasaran-dan-manajemen-pemasaran.html
rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran/
id.m.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100606014210AADeVlI
dikashadowz.blogspot.com/2011/11/pendekatan-dalam-mempelajari-pemasaran.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar