A.1.
PENGERTIAN PASAR
Pengertian pasar secara sempit adalah tempat
terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh
penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Pengertian
pasar secara luas menurut W. J. Stanton
adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang
untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.
A.2.
PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang
perlu dilakukan oleh perusahaan baik perusahaan barang ataupun jasa, dalam
upaya mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran adalah bekerja dengan
pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
B.
JENIS-JENIS PASAR
1.
Berdasarkan Wujudnya
a) Pasar Konkret (Pasar Nyata)
Pasar yang
menunjukkan suatu tempat terjadinya hubungan secara langsung (tatap
muka) antar pembeli dan penjual, barang yang
diperjualbelikan pun berada di tempat
tersebut. Misalnya, pasar tradisional dan
swalayan.
b)
Pasar Astrak (Pasar Tidak Nyata)
Pasar yang menunjukkan
hubungan antar penjual dan pembeli, baik secara langsung
maupun tidak langsung, tetapi barang yang
diperjualbelikan tidak secara langsung
dapat diperoleh pembeli.
Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Indonesia.
2.
Berdasarkan Waktu Terjadinya
a) Pasar Harian
Merupakan pasar
yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya, pasar pagi, toserba,
dan warung-warung .
b)
Pasar Mingguan
Merupakan pasar yang
melakukan aktivitas setiap 1 minggu sekali. Misalnya, pasar
senin atau pasar minggu yang ada di daerah
pedesaan.
c)
Pasar Bulanan
Merupakan pasar yang
melakukan aktivitas setiap 1 bulan sekali, dan dalam
aktivitasnya dapat
menghabiskan waktu 1 hari / lebih. Misalnya, pasar yang biasa
terjadi di
kantor-kantor tempat pensiunan / purnawirawan yang mengambil uang
tunjangan pensiunannya
tiap awal bulan.
d)
Pasar Tahunan
Merupakan pasar yang
melakukan aktitivitas setiap 1 tahun sekali, biasanya pasar ini
berjalan lebih dari 1 hari / bahkan mencapai
lebih dari 1 bulan. Misalnya, Pekan Raya
Jakarta (PRJ).
e)
Pasar Temporer
Merupakan pasar yang
dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu (
tidak rutin), biasaya
terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya, pasar murah, bazar, dan
pasar karena ada
perayaan kemerdekaan RI.
3.
Berdasarkan Luas Jangkauannya
a) Pasar Lokal
Merupakan pasar
yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah /
wilayah tertentu saja
b)
Pasar Nasional
Merupakan pasar yang
mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah /
wilayah dalam suatu
negara. Misalnya, pasar kayu putih di Ambon dan pasar
tembakau di Deli.
c)
Pasar Internasional
Penjual dan pembeli
dari berbagai negara. Misalnya, pasar tembakau di Bremen
Jerman.
4)
Berdasarkan Hubungan dengan Proses Produksi
a) Pasar Output (Pasar Produksi)
Merupakan pasar
yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya
dalam
bentuk jadi).
b) Pasar Input ( Pasar Faktor Produksi)
Merupakan
interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa
sebagai masukan pada suatu proses produksi. Misalnya, SDA
berupa bahan tambang,
hasil pertanian, barang
modal, dan tenaga kerja.
5)
Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual dan Pembeli)
a) Pasar Persaingan Sempurna
Merupakan sebuah
jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat
banyak dan produk yang
dijual bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan
(identik). Harganya
terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara
permintaan dan
penawaran, sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat
mempengaruhi harga dan
hanya berperan sebagai penerima harga (price
taker).
b) Pasar Persaingan Tidak Sempurna
1. Pasar Monopoli
Berasal dari
bahasa Yunani, yaitu monos = satu dan polein = menjual. Monopoli
adalah suatu bentuk
pasar yang hanya ada 1 penjual yang menguasai pasar. Penentu
harganya (price maker) adalah seorang penjual
(monopolis). Monopolis dapat
menaikan / mengurangi
harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi. Semakin
sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal barang tersebut,
begitu juga sebaliknya.
Akantetapi, penjual juga memiliki keterbatasan dalam
penetapan harga.
Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda
pembelian / mencari /
membuat barang subtitusi produk tersebut atau yang akan lebih
buruk orang itu akan
mencari barang tersebut di pasar gelap (black market).
2.
Pasar Oligopoli
Merupakan pasar di mana
penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umunya
jumlah perusahaan lebih dari 2, tetapi kurang dari 10. Setiap
perusahaan memposisikan
dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
pasar, di mana
keuntungan yang mereka dapat tergantung dari tindak-tanduk pesaing
mereka. Sehingga semua
usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan
harga, dsb merupakan
bertujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Struktur oligopoli
umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi.
Misalnya, industri semen, industri mobil, industri kertas
3.
Pasar Monopolistik
Merupakan bentuk pasar
di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan
barang serupa, tetapi
memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar
ini tak terbatas, namun
setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiri yang
membedakannya dengan produk lain. Pada pasar ini produsen
memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak
sebesar produsen pasar
monopoli dan oligopoli. Karena perbedaan dan ciri khas suatu
barang, konsumen tidak
akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih
merek tersebut walaupun
harganya naik. Misalnya, pasar sepeda motor Indonesia.
Sebut saja sepeda motor
Honda yang memiliki ciri khas yang irit bahan bakar,
sedangkan Yamaha
memiliki ciri khas mesin yang stabil dan jarang rusak. Pada
akhirnya masing-masing
merek memiliki pelanggan setia. Dapat disimpulkan bahwa
pada pasar monopolistik
harga bukanlah faktor yang mendongkrak penjualan, tetapi
bagaimana kemampuan
perusahaan menciptakan citra yang baik dalam masyarakat.
Oleh karena itu,
perusahaan yang berada dalam pasar ini harus aktif mempromosikan
produk sekaligus
menjaga citra perusahaan.
3.
Pasar Monopsoni
Merupakan bentuk pasar
yang dilihat dari segi permintaan / pembelinya. Dalam
pengertian ini, pasar
monopsoni adalah bentuk interaksi antara permintaan dan
penawaran di mana
permintaannya / pembelinya hanya 1 perusahaan. Misalnya, PT.
Kereta Api Indonesia
yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
4.
Pasar Oligopsoni
Merupakan pasar di mana
barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang
bertindak sebagai konsumen. Misalnya, Telkom, Indosat, Mobile-8, excelcomindo
merupakan beberapa perusahaan pembeli infrastruktur telekomunikasi seluler.
C.
KONSEP-KONSEP INTI PEMASARAN
Mempelajari konsep inti pemasaran akan sangat
membantu dalam memahami hakekat pemasaran. Kotler
(2003:6-12) mengidentifikasi konsep inti pemasaran, antara lain :
1)
Target Markets and Segmentation
Segmentation berkaitan dengan pengelompokan pasar
yang menuntut bauran pemasaran yang berbeda. Segmen pasar dapat diidentifikasi
berdasarkan efek demographic, psychographic, dan perilaku konsumen. Perusahaan
kemudian memilih dan menetapkan segmen pasar yang akan dilayani sebagai pasar sasaran.
2)
Marketplace, Marketspace, and Metamarket
Marketplace bersifat fisik seperti seseorang
berbelanja di suatu toko. Marketspace bersifat digital seperti seseorang
berbelanja melalui internet. Metamarket bersifat komplementer dari barang dan
jasa berbagai industri yang relevan seperti automobile metamarkets, terdiri
dari : pabrik mobil, dealer mobil, lembaga keuangan, perusahaan asuransi.
3)
Marketers and Prospects
Marketer adalah seseorang / organisai yang berusaha
mendapatkan suatu respons (perhatian, pilihan, dan pembelian) dari pihak lain /
prospect.
4)
Need, Wants, and Demand
Marketer harus berusaha memahami kebutuhan,
keinginan, dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan berkaitan dengan sesuatu
yang harus / menuntut pemenuhan, setidaknya untuk kelangsungan hidup,
berinteraksi, dan berkembang. Untuk kelangsungan hidup manusia membutuhkan
makanan, pakaian, rumah, dll. Kebutuhan berbeda dengan keinginan, walaupun
setiap keinginan manusia selalu didasarkan / diturunkan dari kebutuhannya.
Keinginan seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman,
kebudayaan, pendidikan, geografis, demografis, dll. Keinginan ditunjukan oleh
pilihan, seperti dalam hal makanan seseorang menginginkan roti dan yang lain
menginginkan nasi. Suatu keinginan yang didukung oleh daya beli akan melahirkan
permintaan. Jadi, permintaan seseorang atas suatu produk terkait dengan
kebutuhan dan keinginan tentang produk itu yang didukung oleh kemampuan untuk
mendapatkannya / daya belinya.
5)
Product, Offering, and Brand
Produk berkaitan dengan nilai, yaitu seperangkat
manfaat yang ditawarkan kepada konsumen untuk memuaskan kebutuhannya.
6)
Value and Satisfaction
Kesesuaian antara kinerja produk dengan tuntutan
konsumen akan membentuk kepuasan bagi kosumen yang bersangkutan. Dalam hal ini,
kepuasan konsumen melibatkan komponen kinerja produk yang dibelinya dan
tuntutannya (harapannya) atas produk tersebut. Tingkat kepuasan konsumen
tergantung pada kesesuaian antara kedua komponen itu. Kepuasan dapat juga
dikaji dari nilai konsumen berupa kesesuaian manfaat yang diperoleh konsumen
dari suatu produk yang dibelinya dengan biaya / pengorbanan yang dikeluarkan
untuk memperoleh produk itu. Manfaat yang dirasakan kosumen berupa manfaat
fungsional dan manfaat emosional. Sedangkan biaya yang dikeluarkan berupa uang, energi, waktu,
dan mental. Agar dapat menciptakan nilai konsumen yang tinggi maka perusahaan /
produsen harus mampu memberikan manfaat yang lebih besar dari suatu produk yang
ditawarkannya dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan konsumen untuk
memperoleh produk itu.
7)
Exchange and Transactions
Pertukaran merupakan proses mendapatkan suatu produk
dari pihak tertentu melalui penawaran. Ada 5 syarat terjadinya pertukaran,
yaitu:
1.
Sekurang-kurangnya terdapat 2 pihak.
2.
Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain.
3.
Masing-masing pihak kapabel dalam berkomunikasi.
4. Masing-masing pihak
bebas menerima / menolak penawaran petukaran.
5. Masing-masing pihak
saling mempercayai.
Dalam pertukaran kedua pihak bernegosiasi untuk
mencapai kesepakatan dan terjadilah transakti. Dalam hal ini transaksi
merupakan suatu pertukaran nilai antara 2 pihak / lebih, melibatkan waktu dan
tempat.
8)
Relationship and Networks
Relationship marketing bertujuan untuk membangun
hubungan yang saling memuaskan dalam jangka panjang dengan konsumen, pemasok,
distributor, dll. Outcome dari relationship marketing berupa suatu jaringan
pemasaran antara perusahaan dengan stakeholer-nya
(konsumen, karyawan, pemasok, distributor, dll).
9)
Marketing Channels
Guna mencapai pasar sasaran, marketer menggunakan 3
jenis saluran pemasaran, yaitu :
a) Communication
Channels, yaitu menyampaikan dan meneriman pesan kepada dan dari pasar sasaran.
b) Distribution
Channels, yaitu menyampaikan produk / jasa kepada pembeli.
c) Service Channels,
yaitu menyelenggarakan transaksi dengan pembeli potensial yang melibatkan
warehouse, perusahaan transportasi, bank, dan perusahaan asuransi untuk
memfasilitasi transaksi.
10)
Supply Chain
Menggambarkan suatu sistem penyampaian nilai dan
tentang saluran yang lebih panjang mulai dari bahan baku, produk akhir sampai
ke pembeli akhir.
11)
Competition
Mencakup seluruh pesaing aktual dan potensial.
Terdapat 4 level persaingan, yaitu Brand Competition, Industri Competition,
Form Competition, and Generic
Competition.
12)
Marketing Environment
Terdiri dari lingkungan tugas mencakup perusahaan,
pemasok, distributor, konsumen, dan lingkungan yang lebih luas mencakup
lingkungan demograpi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan
teknologi, lingkungan politik-legal, dan lingkungan sosial-budaya. Lingkungan
yang lebih luas terdiri dari kekuatan yang memiliki pengaruh pada pelaku dalam
lingkungan tugas.
13)
Marketing Program
Tugas marketer adalah mengembangkan suatu program
pemasaran / rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini, bauran
pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasarannya dalam suatu pasar sasaran. Pada dasarnya alat-alat dalam
bauran pemasaran itu terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi.
D. MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran
adalah sebagai analisis, perencanaan, dan pengendalian program yang dirancang
untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.
E.
BAURAN PEMASARAN
Bauran pemasaran ada 4
kelompok utama (4P), yaitu:
1.
Product (Produk)
Menurut Philip Kotler, “A product is a thing
that can be offered to a market to satify a want or need”. Produk adalah
sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian,
pemakaian, atau, konsumi yang dapat memenuhi keinginan / kebutuhan.
2.
Price (Harga)
Menurut Pilip Kotler, “Price is the amount of
money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all
the value that consumers exchange for the benefits of having or using the
product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah
produk / jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang
ditukarkan kosumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap
sebuah produk / jasa.
Perusahaan menetapkan
suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang
meliputi 1 / lebih diantara 3 perangkat pertimbangan berikut :
1). Cost-Based Pricing (Penetapan Harga Berdasarkan Biaya)
a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan Harga biaya Plus)
Merupakan
metode penelitian harga yang paling sederhana, di mana metode ini menambahkan
stadar mark-up terhadap biaya produk.
b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis Peluang
Pokok dan Penetapan Harga Laba Sasaran)
Digunakan
oleh perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even / membuat target
laba yang akan dicari.
2) Value-Based Pricing (Penetapan Harga Berdasarkan Nilai)
Metode
ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan)
untuk menetapkan suatu harga.
3) Competition-Based Pricing (Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan)
a) Going-Rate Pricing (Penetapan Harga Berdasarkan Harga yang Berlaku)
Perusahaan
mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan
permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi /
lebih rendah dan pesaing utamanya.
b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan Harga Penawaran Tertutuup)
Perusahaan
menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya /
permintaan perusahaan.
3.
Promotion (Promosi)
Menurut Kotler,
“Promotion includes all the activities
the company undertakes to communicate and promote its product the targets
market”. Menurutnya, promotion tools didefinisikan
sebagai berikut :
a) Advertising (Periklanan)
Suatu
promosi barang / jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang
diketahui.
b)
Personal Selling (Penjualan
Perorangan)
Dilakukan
oleh wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
c)
Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Kegiatan
yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk
/ jasa suatu perusahaan.
d)
Public Relation (Publisitas)
Kegiatan
pengiklanan secara tidak langsung di mana produk / jasa suatu perusahaan
disebarluaskan oleh media komunikasi.
4. Place
(Tempat / Distribusi)
Menurut Philip Kotler, “The various the company undertakes ro make the product accessible and
available to target customer. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Keputusan penentuan
lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan
melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan / menyampaikan jasa
kepada pelanggan dan di mana hal tersebut akan dilakukan. Place / distribusi mempunyai peranan penting dalam membantu
perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada
waktu dan tempat yang tepat.
Teori bauran pemasaran
terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P di mana 3P
yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).
F.
TUJUAN SISTEM PEMASARAN
1. Memperkenalkan
produk kepada umum
2. Melakukan promosi
baik dalam bentuk fisik maupun non fisik
3. Mendukung penjualan
hingga terjadinya penjualan
4. Melakukan pemetaan
terhadap pasar (market share, dsb)
5. Analisis terhadap
kompetitor (pesaing usaha)
6. Membuat feed back bagi produksi (tentang kekurangan dan
kelebihan produk yang dibuat
dan dipasarkan)
7. Sebagai acuan /
pertimbangan untuk peningkatan produksi pada periode selanjutnya
G.
PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI PEMASARAN
Ada 5 macam pendekatan
yang digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran,
yaitu :
1.
Komoditi (Commodity Approach)
2.
Pendekatan Kelembagaan (Institutional
Approach)
3.
Pendekatan Analitis / Efisiensi Pemasaran (Analytical
Approach)
4.
Pendekatan Struktur Tingkah Laku dan Penampilan Pasar (SCP Approach)
5.
Pendekatan Manajemen Pemasaran (Marketing
Management Approach)
Referensi :
organisasi.org/pengertian_definisi_pasar_dan_faktor_produksi_ilmu_ekonomi_manajemen
skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html?m=1
putriiannisa.wordpress.com/2012/01/09/jenis-jenis-pasar/
harisahmad.blogspot.com/2010/05/pengertian-dan-konsep-inti-pemasaran.html?m=1
ciku.typepad.com/blog/2009/12/definisi-pemasaran-dan-manajemen-pemasaran.html
rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran/
id.m.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100606014210AADeVlI
dikashadowz.blogspot.com/2011/11/pendekatan-dalam-mempelajari-pemasaran.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar