AYAHKU SAYANG
Kau
laksanakan rukun islam dan iman
Kau
sejukan rumah dengan ayat suci Al-Quran
Kau
lantunkan pujian-pujian untuk-Nya
Serta
kau jauhi segala larangan-Nya
Tak
peduli kantuk dan lelah yang kau rasakan
Di
sepertiga malam kau bersujud kepada-Nya
Saat
mentari pagi bersinar dan semua orang sibuk dengan kegiatan
Kau
sempatkan diri untuk bersujud kepada-Nya
Umur
yang semakin dewasa tak mejamin kesalahan jauh dariku
Kesalahan-kesalahan
yang membuat kau kecewa padaku
Walau
kau tak ucapkan langsung padaku
Hatiku
yakin seringkali kau kecewa padaku
Ayah,
maafkan segala khilafku
Aku
tak bermaksud mengecewakanmu
Ku
hanya ingin membuatmu bangga padaku
Ya
Allah, izinkan aku tuk membahagiakan ayahku
Ayah,
aku hanya anak manusia yang butuh bimbinganmu
Jangan
biarkan aku jauh dari dekapanmu
Tegur
aku jika aku salah
Tuntun
aku jika aku di jalan yang salah
Ya
Allah, aku sangat menyayanginya
Lindungilah
ayah dimanapun ia berada
Berilah
kesehatan dan keberkahan untuknya
Izinkanlah
ia kelak menjadi penghuni surga
JALAN CINTA DI ANTARA PERBEDAAN
Ku
pejamkan mata
Terputar
kembali saat bersamamu
Saat
tak ada tegur sapa antara kita
Yang
ku tau hanya namamu
Di
malam pertemuan
Semua
duduk dalam lingkaran
Kita
saling berhadapan
Tingkahmu
tampak tak karuan
Kau
curi pandang padaku
Lalu
tersipu malu
Wajahmu
memerah
Tak
lama terlihat gelisah
Saat
mereka menghampiriku
Semua
tertawa dan berbincang
Hanya
kau yang membisu
Kau
tampak tegang
Pertemuan
selanjutnya
Es
yang membeku telah mencair
Mencair
dan mengalir
Kau
berhasil ciptakan tawa
Semakin
dekat denganku
Kau
luangkan waktu untukku
Kau
tunjukan perhatianmu
Kau
hilangkan kesedihanku
Tak
peduli dengan perbedaan
Berulang
kali kau ungkapkan cinta
Tak
mudah aku menerima perbedaan
Seringkali
ku buat kau dilema
Ku
kira kau lelah dan menyerah
Namun
kau tak kenal menyerah
“Perbedaan”
tak membuatmu gelisah
Hanya
“Cinta” yang membuatmu gelisah
Cukup
lama kau taklukan hatiku
Tak
bosan kau yakinkan aku
Kau
buktikan ucapan mereka
Cinta
datang kapan saja, pada siapa saja
Tak
sanggup ku bohongi diri
Ku
jalani cinta terlarang ini
Ada
rasa bersalah di hati
Ku
hanya coba jalani
Tiap
detik ku merasa bersalah
Dalam
doa ku pinta perlindungan Allah
Dalam
doa ku mohon ampunan-Nya
Ku
telah langgar larangan-Nya
Tak
seharusnya ku pilih kau
Lelaki
yang tak dapat mengimamiku
Ketika
bersujud ku seorang diri
Ketika
shaum ku seorang diri
Ku
coba meninggalkanmu
Namun,
tanpamu hampa terasa di hati
Kau
pun begitu
Dan
memohon agar ku kembali
Apalah
dayaku
Tak
dapat ku bohongi hati
Ku
kembali bersamamu
Menjalani
cinta di antara perbedaan ini
Saat
kau kembali dapatkanku
Tak
tertahan godaan para wanita
Beribu
kali kau dustakan aku
Berulang
kali kau khianati cinta
Beribu
kali maaf kau ucapkan
Beribu
kali kau berjanji
Janji
yang beribu kali kau ingkari
Tapi
dengan mudah ku maafkan
Entah
apa yang mendasariku
Kesabaran
atau kebodohan?
Membiarkan
kau terus menyakitiku
Ternyata
sebuah kebodohan
Ku
tak dapat mengakhiri
Karena
kau tak ingin ku mengakhiri
Kau
terus mempertahankan
Dan
ku hanya dapat bertahan
Putih
abu-abu telah usai
Cita-citamu
berhasil kau capai
Sang
“Abdi Negara”
Kau
rela jauh dari keluarga
Jarak
pun memisahkan kita
Menguji
cinta dan kesetiaan kita
Tujuh
bulan menahan rindu
Rindu
yang terhalang pulau
Kau
beri masalah padaku
Kau
selalu mengujiku
Agar
ku lebih dewasa
Agar
ku lebih setia
Saat
kau kembali ke pelukanku
Tampak
gagah dengan baret cokelatmu
Kau
umbar janji manismu
Kau
jajikan cincin di jari manisku
Kau
berniat mengikuti ajaranku
Kau
yakin disaat semua mustahil bagiku
Saat
kau akan belajar
Kulihat
semangatmu memudar
Kuragu
dan bertanya padamu
Yakinkah
kau dengan keputusanmu?
Keputusan
yang menyangkut akhiratmu
Kuyakin
ibumu pun tak setuju
Kuterus
bertanya padamu
Kau
mau lanjutkan ini semua?
Mulutmu
berkata mau
Dan
ku tau mulut dan hatimu berbeda
Kepadanya
kau mengakui
Kau
tak ingin mengikuti
Kau
ingin aku yang mengikuti
Namun
aku tak ingin mengikuti
Keraguan
semakin nyata
Tapi
ku tak berani mengakhiri
Ku
hanya jalani ini semua
Menunggu
kau yang mengakhiri
Lagi
lagi kau buat kesalahan
Kau
lakukan pengkhianatan
Cintaku
padamu menghilang
Lelah
melihatmu semakin menjadi pembohong
Perjalanan
panjang cinta kita
Dalam
sekejap hancur karena dia
Tak
ada lagi cinta kita
Yang
ada hanya cinta kau dan dia
Saat
kau memutuskan
Kau
rela aku membencimu
Tapi
aku tak akan membencimu
Karena
ku tak sejahat kalian
Ingin
hati membencimu
Tapi
ku tak mampu
Kau
pernah ada di hatiku
Pernah
penting dalam hidupku
Jujur
aku bahagia
Melihat
kau temukan seorang wanita
Wanita
yang akan bersanding denganmu
Bersanding
denganmu dihadapan pendeta
Terima
kasih ingin ku ucapkan
Atas
semua yang kau berikan
Semua
tangis dan tawa
Yang membuat ku lebih dewasa
Kini
hanya satu yang ku pinta
Jangan
ada kebencian di antara kita
Jangan
ada permusuhan
Yang
ku mau hanya persahabatan
NENEKKU MAMAHKU
Ku
seperti memiliki 2 mamah
Mamah
dan nenekku
Statusmu
adalah nenekku
Tapi
ku sebut kau mamah
Pertama
kali ku menangis di dunia
Kau
pun menangis bahagia
Dengan
tangis bahagia kau sambut aku
Cucu
pertamamu
Ketika
mamah memilih pekerjaan
Kau
membawaku pulang ke istanamu
Kau
rawat aku layaknya seorang ratu
Tapi
tetap kau ajarkan kemandirian
Pesan
dan nasihat tak bosan kau lontarkan
Agar
aku tak salah jalan
Dengan
lembut kau didik aku
Tak
pernah sekalipun kau mengasariku
Nenek,
saat kecil ku sering menyakiti
Dulu
ku belum memahami
Kini
ku mohon padamu
Maafkan
segala kesalahanku
Umurku
semakin bertambah
Begitu
juga denganmu
Rambutmu
mulai memutih
Dan
penyakit mulai mendatangimu
Seringkali
ku lihat kau menangis
Menangis
melawan penyakitmu
Hatiku
ikut menangis
Dan
rasa takut turut menghampiriku
Ku
belum siap kehilangan
Aku
belum bisa membuatmu bahagia
Kini
ku hanya dapat berdoa
Agar
Allah memberimu kesehatan
Ya
Allah, ku mohon pada-Mu
Agar
di sisa umurnya ku dapat membahagiakannya
Ku
tau bahwa aku tak akan bisa membalas seluruh jasanya
Namun
ku pinta bimbingan-Mu
Ya
Allah, aku sangat menyayanginya
Lindungilah
nenek dimanapun ia berada
Berilah
kesehatan dan umur panjang untuknya
Izinkanlah
ia kelak menjadi penghuni surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar