Total Tayangan Halaman

Senin, 10 November 2014

TEMAN TAK SELALU SESUAI HARAPAN


Siapa yang tidak senang apabila memiliki banyak teman? Tentu semua orang senang memiliki banyak teman. Semakin banyak teman, maka akan semakin banyak telinga yang mendengarkan cerita kita, semakin banyak mata yang tertuju pada kehidupan kita, semakin banyak tangan yang siap merangkul kita, dan semakin banyak kaki yang menemani kita berjalan. Selain itu, akan semakin banyak juga pengalaman dan pelajaran yang kita dapatkan. Kita yang terus beranjak dewasa, tentu bukan hanya umur kita yang bertambah, tapi teman kita pun akan semakin bertambah, mulai dari teman sekolah, teman kampus, teman bimbel, teman komunitas, teman kerja, teman sosial media, bahkan teman dari kenalan teman lainnya.

Dari teman-teman kita itu pasti ada berbagai macam fisik, sifat, sikap, kebiasaan, dan tingkah lakunya. Saya sendiri tidak pernah memilih-milih teman, baik dari fisik ataupun hal-hal lainnya. Apabila orang itu membuat saya nyaman berteman dengannya, sudah pasti saya sangat menghargainya sebagai teman saya. Namun, tak jarang saya dilupakan oleh teman lama, karena mereka sudah menemukan teman yang baru. Seringkali saya teringat kembali kenangan-kenangan saat saya bersama mereka yang melupakan saya. Entah apa yang harus saya lakukan, saya hanya dapat menyapa saat bertemu dengan mereka. Kemudian saya hanya dapat melihat mereka dari kejauhan ketika mereka bersama teman-teman barunya.

Lain halnya dengan teman-teman saya yang lupa teman lama ketika mendapat teman baru. Adapula teman yang tak suka saya berteman dengan salah satu teman saya yang menurutnya sangat menyebalkan. Menurut saya, itu adalah alasan yang sangat kekanak-kanakan untuk saya. Saya pun mengakuinya, teman saya itu memang seringkali membuat orang-orang disekitarnya merasa kesal dengannnya, tapi bukan berarti kita harus menjauhinya bukan? Walaupun seringkali dia bersikap buruk, tapi seringkali dia juga bersikap baik kepada orang-orang disekitarnya. Menurut saya, tidak semua orang bertingkah sesuai dengan keinginan kita. Oleh karena itu, kita yang sudah semakin dewasa sebaiknya membantu teman kita yang menyebalkan itu untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Apabila dia tetap tidak berubah, mungkin itu memang sudah karakternya yang sulit untuk diubah. Kita sebaiknya lebih dewasa menghadapi karakternya yang menyebalkan itu, bukan justru menjauhinya. Seringkali saya menegurnya agar dia menghadapi teman saya itu dengan sikap yang dewasa, tapi kebencian sudah tertanam terlalu dalam di hatinya. Saya hanya berharap agar teman saya yang menyebalkan itu dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik, agar kebencian yang ada di hati teman saya dapat memudar dan menghilang.

Selain itu, saya juga memiliki teman yang perilakunya kurang bagus, seringkali dia bersikap buruk kepada orang tuanya, merokok, pergi malam, dan melakukan hal-hal buruk lainnya. Seperti yang saya katakan sebelumnya, apabila orang itu membuat saya nyaman berteman dengannya, sudah pasti saya sangat menghargainya sebagai teman saya. Saya sering bermain dengannya dan tak jarang saya menegurnya agar menjauhi perilaku buruk itu. Kemudian dia sempat berkata pada saya, “Ini hidup saya, silahkan kamu lakukan apa yang kamu mau dan biarkan saya melakukan apa yang saya mau. Saya harap kita akan tetap berteman, karena yang terpenting saya tidak akan membawa pengaruh buruk itu kepada kamu.” Saya pun menghargai perkataannya dan sesuai kemauannya, saat ini saya tidak lagi menegurnya ketika dia melakukan hal-hal buruk. Dia pun menepati perkataannya, dia sama sekali tidak pernah mengajarkan hal-hal buruk itu kepada saya. Dia tetap melakukan hal-hal buruk yang dia inginkan, tanpa harus merusak hubungan pertemanan kami.


Saya pernah mendengar pernyataan seperti ini, 100 teman terlalu sedikit, 1 musuh terlalu banyak. Oleh karenaa itu, saya sebagai manusia biasa hanya tidak ingin memiliki musuh. Saya hanya ingin berteman dengan siapapun tanpa memandang apapun. Seringkali orang tua saya memperingati saya, bahwa saya harus memilih teman, karena menurut mereka teman yang buruk akan memberi pengaruh buruk kepada kita. Menurut saya, apabila kita sudah mengetahui mana hal baik yang harus kita lakukan dan hal buruk yang harus kita jauhkan, siapapun teman kita, kita tidak akan terkena pengaruh buruknya. Menurut saya, manusia sama seperti baterai yang memiliki sisi negatif, tapi sudah pasti memiliki sisi positif. Sisi positif dan negatifnya tergantung kita bagaimana dalam menyikapinya. Sisi negatif seseorang bukan menjadi alasan kita menghapus namanya dari daftar teman kita.  Namun, sisi positif seseorang bukan menjadi alasan untuk kita memanfaatkan kebaikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar