Kawah
Putih adalah salah satu tempat wisata yang berada di Jawa Barat, lebih tepatnya
berada di kawasan Ciwidey. Kawah Putih merupakan sebuah danau yang terbentuk
dari letusan Gunung Patuha. Di Kawah Putih kita dapat menikmati pemandangan
berupa tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah yang membuat tanahnya
berwarna putih dan airnya yang berwarna putih kehijauan. Pemandangan seperti
ini lah yang sangat saya didambakan dan tidak akan saya lupakan, karena tempat
seperti ini tidak dapat ditemukan di Jakarta.
Menurut
informasi yang saya dapatkan, letusan Gunung Patuha pada abad ke-10 membuat
banyak orang beranggapan bahwa lokasi tersebut adalah kawasan angker. Hal itu
dikarenakan setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan mati.
Oleh karena itu, tidak ada orang yang berani mendekati kawasan tersebut. Pada
tahun 1837 ada seorang ahli bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn yang memutuskan
untuk pergi ke puncak Gunung Patuha demi ilmu pengetahuan. Pada akhirnya, ia
berhasil mencapai puncak Gunung Patuha. Dari puncak tersebut ia melihat sebuah
danau berwarna putih dengan bau belerang yang menyengat. Sejak saat itu,
keberadaan Kawah Putih menjadi terkenal dan pada tahun 1987 pemerintah mulai
mengembangkan tempat tersebut sebagai tempat wisata.
Awalnya
saya mengetahui Kawah Putih pada saat kelas 6 SD sekitar tahun 2006. Saya mengetahui
tempat ini ketika saya menonton film “Heart” yang diperankan oleh Irwansyah dan
Acha Septriasa. Setelah saya mengetahui bahwa lokasinya berada di Bandung,
ketika saya mudik ke Bandung pun saya langsung mengajak keluarga saya untuk
berkunjung kesana. Sejujurnya keluarga saya sangat jarang mengajak saya pergi
ke tempat wisata alam di Bandung, mereka lebih sering mengajak saya berkunjung
ke tempat perbelanjaan, seperti Cihampelas, Cibaduyut, Dago, dan sebagainya.
Menurut saya, berkunjung ke tempat seperti itu sangatlah membosankan, karena di
Jakarta pun juga banyak tempat perbelanjaan. Oleh karena itu, saya ingin
mencari suasana liburan yang baru dan saya pun mengusulkan kepada keluarga saya
untuk berkunjung kesana.
Saat
liburan Idul Fitri saya dan keluarga mudik ke Bandung dan kami pun mengajak
keluarga kami yang tinggal di Bandung untuk ikut pergi ke Kawah Putih. Menurut
paman saya yang sudah pernah berkunjung kesana, sebaiknya kami berpergian
dengan sepeda motor. Hal itu dikarenakan saat musim liburan seperti itu pasti
kondisi jalanan menuju Kawah Putih sangat macet. Kami pun berangkat dari tempat
tinggal nenek saya yang tepatnya berada di Ujung Berung sekitar pukul 10 pagi
menggunakan sepeda motor. Hal yang dikatakan paman saya pun benar, perjalanan
menuju Kawah Putih pun sangat macet sampai beberapa puluh kilometer, dan
setelah kami perhatikan ternyata hampir seluruhnya kendaraan berplat nomor Jakarta.
Setelah
sampai di kawasan Ciwidey kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu di
sebuah restoran, tetapi saya lupa nama restorannya. Di restoran ini hampir
sebagian menu makanannya bercampurkan buah stroberi, karena kawasan Ciwidey
memang sangat identik dengan buah stroberi. Saya pun memesan jus stroberi dan
nasi goreng stroberi. Awalnya saya sedikit ragu dengan pesanan saya itu, karena
tidak terbayangkan bagaimana rasanya buah stroberi yang sangat asam dicampurkan
dengan nasi goreng. Setelah saya menyantapnya, ternyata rasanya enak dan tidak
mengecewakan. Kemudian ada satu menu lagi yang membuat saya dan keluarga saya
sangat menikmatinya, yaitu sambal jeletot. Kalian pasti pernah mendengar
makanan “Tahu Jeletot” yang rasa pedasnya sangatlah terkenal, rasa pedasnya
sama seperti sambal jeletot itu atau mungkin lebih pedas lagi. Setelah makan
siang dan solat kami pun melanjutkan perjalanan.
Setelah
melewati kemacetan yang sangat panjang, akhirnya kami pun tiba di Kawah Putih
pada pukul 17.00. Sesampainya di sana pun saya melihat hamparan tanah putih dan
air kehijauan yang membuat saya sangat kagum. Setelah itu kami pun langsung
mengabadikannya di kamera. Melihat kabut yang mulai turun dan menutupi kawah, petugas
disana pun mengumumkan bahwa jam berkunjung Kawah Putih akan ditutup sekitar
pukul 17.30. Walaupun kami masih belum merasa puas berada disana, kami pun
memutuskan untuk pulang.
Demikianlah
sedikit pengetahuan saya mengenai Kawah Putih dan pengalaman saya saat berlibur
kesana. Semoga bisa menjadi tempat referensi untuk kalian yang membaca tulisan
saya ini. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar