Total Tayangan Halaman

Senin, 20 Oktober 2014

HEMATLAH KERTAS!




Kertas merupakan suatu benda yang sudah pasti semua orang pernah menggunakannya. Bahkan kertas sangat diperlukan dan dipergunakan setiap hari oleh beberapa kalangan di masyarakat, misalnya sangat diperlukan oleh penerbit koran/buku/majalah, tukang fotokopi, dan pelajar ataupun mahasiswa. Pelajar ataupun mahasiswa sangatlah memerlukan kertas untuk mencatat semua materi yang mereka dapat di sekolah ataupun di kampus. Saya merupakan salah satu orang yang sangat sensitif apabila melihat orang yang boros dengan kertas. Seringkali, teman saya merobek kertas hanya untuk dibuat kapal-kapalan ataupun perahu-perahuan. Hal itu sangat saya sesalkan dan membuat saya geram dengan prilaku mereka yang sudah menjadi mahasiswa, tapi masih seperti anak TK. Adapula teman saya yang membuang kertasnya hanya karena tulisannya yang salah, padahal saat ini sudah ada tipe-x yang fungsinya untuk menghapus tinta pulpen.

Kalian pasti sudah mengetahui bahwa kayu merupakan bahan untuk membuat kertas. Sekitar 70% bahan untuk membuat kertas adalah menggunakan kayu dari hutan. Setiap kali saya melihat kertas-kertas yang terbuang dengan sia-sia, saya langsung membayangkan pepohonan yang ditebang untuk membuat kertas itu. Apabila perilaku boros kertas kita tetap dipelihara, tanpa disadari kita turut ikut serta mengurangi luas hutan di Indonesia yang pada saat ini luas yang tersisa hanya 120 juta ha. Menurut informasi yang saya dapatkan, setiap 15 rim kertas ukuran A4 akan menebang 1 pohon. Setiap 7000 eks lembar koran yang kita baca setiap hari akan menghabiskan 10-17 pohon hutan. Dalam satu hari ada jutaan lembar kertas yang dipakai oleh orang Indonesia dan artinya ada jutaan pohon hutan yang ditebang. Hal itu mau tidak mau memang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan kertas.

Jutaan pohon yang terus-menerus ditebang secara liar membuat hutan kita semakin berkurang dan biasanya kita menyebutnya dengan hutan gundul. Pemerintah mungkin sudah mencanangkan berbagai program untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya pemerintah sudah mencanangkan program reboisasi. Namun, peran kita sebagai generasi muda tentu juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Kita tidak perlu pergi ke hutan-hutan dan menanam satu per satu pohon-pohon di sana. Kita cukup membantu pemerintah dalam hal kecil, misalnya dengan menghemat kertas. Selama ini saya selalu mencoba untuk menghemat kertas dengan melakukan beberapa cara berikut ini:

1. Merobek kertas yang tersisa di dalam buku yang sudah tidak terpakai
Kalian pasti menggunakan satu buku untuk satu mata pelajaran, kan? Biasanya satu buku itu tidak selalu digunakan sampai habis dan menyisakan beberapa lembar kertas. Beberapa lembar tersebut bisa kalian sobek dengan rapih dan bisa kalian pergunakan untuk menulis lagi. Biasanya saya menggunakan kertas-kertas itu untuk tes harian yang biasanya hanya menggunakan selembar kertas. Sudah beberapa kali saya merobek kertas yang tersisa dari beberapa buku tulis dan kertas-kertas itu saya jadikan buku kembali dengan cara menjilidnya.

2. Tidak lagi mencetak foto dalam jumlah yang banyak
Saat saya SD, saya bersama teman dan keluarga sering berfoto dan mencetak semua fotonya. Kami mencetak semua foto mungkin juga karena pada saat itu kameranya masih menggunakan klise yang tentunya kami hari mencetak semua fotonya agar dapat melihat foto-fotonya. Di zaman yang sudah canggih ini, saya tidak perlu mencetak semua foto-foto saya yang ada di kamera. Saya dapat menyimpan foto-fotonya di dalam laptop dan dapat memilih beberapa foto yang memang perlu dicetak.

3. Menggunakan kertas bekas
Seringkali laboratorium praktikum di kampus saya mewajibkan kami untuk membuat laporan di lembaran double folio yang biasanya hanya digunakan satu lembar atau bahkan satu halaman. Di sisi yang masih kosong itu sering saya gunakan untuk beberapa hal yang sifatnya hanya sekedar sebuah cacatan. 

4. Tidak lagi menggunakan buku harian
Dulu saya selalu menggunakan buku harian atau biasa kita sebut buku diary untuk mencatat kejadian-kejadian apa yang kita alami. Pada saat ini saya tidak lagi membutuhkan buku diary, karena saya cukup menuliskan kejadian-kejadian yang saya alami di laptop dan saya dapat menyimpannya dengan lebih aman.

Demikian beberapa cara yang selama ini selalu saya lakukan untuk menghemat kertas. Semoga kalian yang membacanya juga turut serta dalam melakukan penghematan kertas agar pengurangan luas hutan dapat lebih teratasi lagi. Menurut informasi yang saya dapat, hemat kertas berarti hemat biaya dan peduli hutan.

Referensi:
http://www.p-wec.org/id/go-green/hemat-kertas-itu-berarti-hemat-biaya-dan-peduli-hutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar