Kertas merupakan suatu benda yang sudah pasti semua orang pernah menggunakannya. Bahkan kertas sangat diperlukan dan dipergunakan setiap hari oleh beberapa kalangan di masyarakat, misalnya sangat diperlukan oleh penerbit koran/buku/majalah, tukang fotokopi, dan pelajar ataupun mahasiswa. Pelajar ataupun mahasiswa sangatlah memerlukan kertas untuk mencatat semua materi yang mereka dapat di sekolah ataupun di kampus. Saya merupakan salah satu orang yang sangat sensitif apabila melihat orang yang boros dengan kertas. Seringkali, teman saya merobek kertas hanya untuk dibuat kapal-kapalan ataupun perahu-perahuan. Hal itu sangat saya sesalkan dan membuat saya geram dengan prilaku mereka yang sudah menjadi mahasiswa, tapi masih seperti anak TK. Adapula teman saya yang membuang kertasnya hanya karena tulisannya yang salah, padahal saat ini sudah ada tipe-x yang fungsinya untuk menghapus tinta pulpen.
Kalian
pasti sudah mengetahui bahwa kayu merupakan bahan untuk membuat kertas. Sekitar
70% bahan untuk membuat kertas adalah menggunakan kayu dari hutan. Setiap kali
saya melihat kertas-kertas yang terbuang dengan sia-sia, saya langsung
membayangkan pepohonan yang ditebang untuk membuat kertas itu. Apabila perilaku
boros kertas kita tetap dipelihara, tanpa disadari kita turut ikut serta
mengurangi luas hutan di Indonesia yang pada saat ini luas yang tersisa hanya
120 juta ha. Menurut informasi yang saya dapatkan, setiap 15 rim kertas ukuran
A4 akan menebang 1 pohon. Setiap 7000 eks lembar koran yang kita baca setiap
hari akan menghabiskan 10-17 pohon hutan. Dalam satu hari ada jutaan lembar
kertas yang dipakai oleh orang Indonesia dan artinya ada jutaan pohon hutan
yang ditebang. Hal itu mau tidak mau memang harus dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang membutuhkan kertas.
Jutaan
pohon yang terus-menerus ditebang secara liar membuat hutan kita semakin
berkurang dan biasanya kita menyebutnya dengan hutan gundul. Pemerintah mungkin
sudah mencanangkan berbagai program untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya
pemerintah sudah mencanangkan program reboisasi. Namun, peran kita sebagai
generasi muda tentu juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Kita
tidak perlu pergi ke hutan-hutan dan menanam satu per satu pohon-pohon di sana.
Kita cukup membantu pemerintah dalam hal kecil, misalnya dengan menghemat
kertas. Selama ini saya selalu mencoba untuk menghemat kertas dengan melakukan
beberapa cara berikut ini:
1.
Merobek kertas yang tersisa di dalam buku yang sudah tidak terpakai
Kalian
pasti menggunakan satu buku untuk satu mata pelajaran, kan? Biasanya satu buku
itu tidak selalu digunakan sampai habis dan menyisakan beberapa lembar kertas.
Beberapa lembar tersebut bisa kalian sobek dengan rapih dan bisa kalian pergunakan
untuk menulis lagi. Biasanya saya menggunakan kertas-kertas itu untuk tes
harian yang biasanya hanya menggunakan selembar kertas. Sudah beberapa kali
saya merobek kertas yang tersisa dari beberapa buku tulis dan kertas-kertas itu
saya jadikan buku kembali dengan cara menjilidnya.
2.
Tidak lagi mencetak foto dalam jumlah yang banyak
Saat
saya SD, saya bersama teman dan keluarga sering berfoto dan mencetak semua
fotonya. Kami mencetak semua foto mungkin juga karena pada saat itu kameranya
masih menggunakan klise yang tentunya kami hari mencetak semua fotonya agar
dapat melihat foto-fotonya. Di zaman yang sudah canggih ini, saya tidak perlu
mencetak semua foto-foto saya yang ada di kamera. Saya dapat menyimpan
foto-fotonya di dalam laptop dan dapat memilih beberapa foto yang memang perlu
dicetak.
3.
Menggunakan kertas bekas
Seringkali
laboratorium praktikum di kampus saya mewajibkan kami untuk membuat laporan di
lembaran double folio yang biasanya hanya digunakan satu lembar atau bahkan
satu halaman. Di sisi yang masih kosong itu sering saya gunakan untuk beberapa
hal yang sifatnya hanya sekedar sebuah cacatan.
4.
Tidak lagi menggunakan buku harian
Dulu
saya selalu menggunakan buku harian atau biasa kita sebut buku diary untuk
mencatat kejadian-kejadian apa yang kita alami. Pada saat ini saya tidak lagi
membutuhkan buku diary, karena saya cukup menuliskan kejadian-kejadian yang
saya alami di laptop dan saya dapat menyimpannya dengan lebih aman.
Demikian
beberapa cara yang selama ini selalu saya lakukan untuk menghemat kertas.
Semoga kalian yang membacanya juga turut serta dalam melakukan penghematan
kertas agar pengurangan luas hutan dapat lebih teratasi lagi. Menurut informasi
yang saya dapat, hemat kertas berarti hemat biaya dan peduli hutan.
Referensi:
http://www.p-wec.org/id/go-green/hemat-kertas-itu-berarti-hemat-biaya-dan-peduli-hutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar